Pages

20 Agustus 2009

Hidup Ini Sangat Berharga



Ada seorang janda kaya yang kesehatan tubuhnya menurun drastis. Berkali-kali ia jatuh sakit. ketika dibawa ke dokter, dokter menyatakan bahwa jantungnya sangat parah. Dokter itu memberi taksiran bahwa umur janda itu tinggal satu tahun lagi.

Janda itu merasa sangat sedih. Ia merasa belum terlalu tua, tetapi hidupnya tidak lama lagi. Ia tidak percaya, kalau ia akan begitu cepat meninggalkan dunia ini. Ia ingin hidup lebih lama lagi. Paling kurang sepuluh tahun lagi. Tetapi kenapa umurnya tinggal satu tahun lagi?

Pikir punya pikir, ia akhirnya menyerah kepada kenyataan itu. Ia tidak mau berlama-lama menyiksa diri dengan mengurus perusahaan miliknya yang sedang maju. Kepada para bawahannya, ia meminta mereka untuk menunggu. Tidak usah terlalu ekspansif. Ia meminta mereka menunggu hingga satu tahun berlalu.

Janda itu berkata, “Kita mau lihat, apakah ramalan dokter itu terjadi. Kalau memang tahun depan saya meninggal, kalian harus berani mengambil alih semua usaha ini. Tetapi dalam sisa waktu satu tahun ini saya masih mau berusaha untuk mengobati jantung saya. Saya yakin, Tuhan masih memelihara hidup saya.”

Satu tahun berlalu. Kesehatan janda itu justru membaik. Ia merasa bahwa kondisi ini merupakan rahmat dari Tuhan. Tuhan ternyata begitu baik kepadanya. Tuhan masih mau memelihara hidupnya. Ia pun bersyukur atas karunia Tuhan itu.

Hidup manusia itu tidak ditentukan oleh manusia. Hidup manusia itu ada di tangan Tuhan. Karena itu, apa pun yang terjadi, manusia mesti menyerahkan hidupnya ke dalam tangan Tuhan. Manusia tidak memiliki hak untuk menyatakan berakhirnya hidup manusia. Manusia tidak punya hak untuk mengakhiri hidup seseorang.

Karena itu, yang mesti dilakukan manusia adalah memberikan penghargaan dan dukungan terhadap kehidupan. Manusia mesti memperjuangkan kehidupan itu sampai detik terakhir. Mereka yang sedang mengalami penderitaan oleh penyakit yang ganas diharapkan tidak begitu saja menyerah.

Kisah di atas menunjukkan betapa hidup itu mesti diperjuangkan dengan berbagai cara. Janda kaya itu tidak begitu saja percaya terhadap vonis dokter atas hidupnya. Ia lebih percaya pada penyelenggaraan Tuhan. Ia yakin, Tuhan yang baik itu akan memberikan yang terbaik bagi hidupnya. Karena itu, ia tidak menyerah kalah begitu saja pada penyakit jantung yang sedang menderanya. Baginya, Tuhan itu segalanya. Biarlah Tuhan yang telah memberi hidup ini, Dia pula yang mengambilnya.

Bagi orang beriman, hidup ini mesti selalu diperjuangkan. Hidup ini sangat berharga. Hidup ini tidak boleh berakhir dengan kesia-siaan. Mari kita perjuangkan hidup ini, karena hidup ini sangat berharga di mata Tuhan. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.
138

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.