Pages

17 Agustus 2009

Memberi Teladan Hidup

Suatu hari seorang ibu berambut uban dan sedang patah semangat mendatangi seorang ulama. Ia ingin meminta pertolongan dari ulama itu. Ia berkata, “Pak, tolonglah anak saya yang ada di penjara. Sudah sepuluh tahun ia ada di penjara dan belum sekalipun dia membalas surat-surat yang saya kirim kepadanya. Saya ingin sekali mengetahui keadaannya. Tolong juga sampaikan surat dan foto ini kepadanya.”

Ulama itu menyanggupi permohonan ibu itu. Ketika ia pergi ke kota, ia mengunjungi pemuda itu. Ketika bertemu, ulama itu menunjukkan surat dan foto ibu itu kepada pemuda itu.

Dengan dingin pemuda itu berkata, “Benar, ini foto ibu saya. Dulu rambutnya hitam, tetapi sekarang semua sudah putih...”

Ulama itu bertanya mengapa selama bertahun-tahun ia tidak membalas surat ibunya. Dengan geram dan mata melotot, ia berkata, “Pak, maukah bapak pergi ke rumah ibuku dan mengembalikan foto dan surat ini? Saya sama sekali tidak menyukai ibu saya. Bagi saya, dia adalah wanita paling jahat di dunia. Pertama kali saya mengenal judi di meja ibu saya yang selalu berjudi setiap hari bersama kawan-kawannya? Saya diajari minum alkohol oleh ibu saya sendiri. Karena itulah akhirnya saya masuk penjara selama sepuluh tahun. Kalau sekarang dia mengatakan mencintai saya, itu hanya omong kosong belaka. Sungguh saya membenci ibu saya dan kebiasaannya.”

Ulama itu hanya terbengong. Ia kembali dengan seribu satu pertanyaan di benaknya.

Teladan hidup ternyata sesuatu yang masih sangat dibutuhkan dalam hidup manusia. Pepatah mengatakan, buah itu jatuh tidak jauh dari pohonnya. Pohon yang baik menghasilkan buah yang baik pula. Karena itu, teladan orangtua sangat penting dalam proses pendidikan seorang anak. Teladan yang baik membawa kebaikan dalam hidup. Teladan yang buruk membawa pengaruh negatif dalam pertumbuhan kejiwaan seorang anak.

Untuk itu, orangtua mesti membangun hidup yang baik. Hidup yang dekat dengan Tuhan. Caranya adalah dengan mendengarkan firman Tuhan dan berdoa kepada Tuhan. Namun berdoa saja tidak cukup. Orangtua mesti membangun kedekatan dengan anak-anak.

Di jaman sekarang banyak anak mengeluhkan orangtua mereka yang terlalu sibuk mencari nafkah. Seolah-olah penghasilan keluarga itu yang utama. Sampai-sampai mereka lupa bahwa kasih sayang dan perhatian kepada anak-anak merupakan tugas utama dari orangtua. Apa gunanya mengumpulkan harta yang banyak, tetapi anak-anak kekurangan cinta kasih dan perhatian.

Karena itu, orangtua perlu berefleksi diri akan peranannya dalam konteks tanggungjawabnya terhadap pendidikan anak-anak mereka. Memberi teladan hidup menjadi suatu kesempatan bagi anak-anak untuk belajar tentang cara hidup yang baik. Belajar tentang kehidupan itu mesti dimulai dari keluarga. Orangtualah yang memberi teladan untuk hal ini. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.133

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.