Pages

25 Agustus 2009

Menabur Kasih dalam Hidup





Anne Frank adalah seorang gadis Yahudi yang mati di kamp konsentrasi Nazi Jerman. Di sana ia disiksa bersama ratusan ribu warga Yahudi pada masa Perang Dunia Kedua. Penderitaannya luar biasa hingga akhir hayatnya.

Namun aneh. Meskipun mengalami begitu banyak penderitaan, dalam buku hariannya Anne Frank menulis bahwa pada dasarnya manusia itu baik. Padahal kekejaman tentara-tentara Nazi begitu luar biasa ia alami. Soalnya, mengapa manusia itu bisa berbuat jahat? Menurut Anne Frank, hal itu disebabkan karena manusia tidak bisa menjaga hati. Akibatnya, hati manusia itu menjadi rusak.

Berbuat dosa atau kejahatan itu mudah. Semudah orang membalikkan telapak tangannya. Melakukan kejahatan itu tidak perlu dipikirkan terlalu lama. Sekali lewat saja orang bisa jatuh ke dalam kejahatan yang sangat kejam. Peristiwa kamp konsentrasi di Ausswitch adalah salah satu contoh. Tempat ini menjadi saksi bisu sekitar satu juta orang Yahudi yang dibunuh dengan gas beracun. Adolf Hitler yang kejam telah menyebabkan kejahatan yang luar biasa hebat terhadap hidup manusia.

Lain halnya menabur kasih. Menabur kasih itu belum tentu mudah dilakukan. Banyak pikiran yang keluar masuk dalam benak manusia. Seolah-olah melakukan kebaikan itu sesuatu yang berasal dari diri manusia. Semestinya kebaikan itu berasal dari hati manusia yang jernih. Anne Frank mengatakan bahwa manusia itu pada dasarnya baik. Jadi kebaikan itulah yang semestinya menjadi bagian dari hidup manusia. Kebaikan itu mesti ditumbuhkembangkan dalam diri manusia.

Apa jadinya kalau manusia tidak membiarkan kebaikan dan kasih tumbuh dalam dirinya? Yang terjadi adalah hati yang rusak. Hati yang dikuasai oleh iri hati, permusuhan dan balas dendam. Manusia lebih dikuasai oleh dosa. Kasih hanya menjadi sebuah mimpi hampa. Kasih hanya menjadi dambaan manusia yang tak pernah terwujud.

Karena itu, manusia beriman mesti selalu mengasah kasih dalam hidupnya sehari-hari. Untuk itu, manusia mesti selalu mendengarkan firman Tuhan. Tuhan selalu berbicara kepada kita tentang kasih dan kebaikan dalam hari-hari hidup kita. Kalau kita sungguh-sungguh mendengarkan firman Tuhan dan melaksanakannya dalam hidup kita, saya yakin hidup kita akan menjadi semakin baik. Kita akan selalu mendapat rahmat dan berkat Tuhan.

Kita mesti ingat bahwa pada dasarnya kita ini baik. Dosa dan kejahatan tidak berasal dari diri kita. Dosa itu berasal dari si jahat yang selalu berusaha untuk menjerumuskan manusia ke dalam kejahatan. Kalau kita bertahan dalam kebaikan dan kasih, si jahat tidak akan berani mendekati kita.

Mari kita berusaha untuk hidup baik di hadapan Tuhan dan sesama. Dengan hidup baik itu kita menyebarkan kabar sukacita bagi sesama. **



Frans de Sales, SCJ



NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.146

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.