Pages

07 September 2009

Berusaha Melestarikan Lingkungan Hidup

Puteri Indonesia 2001, Angelina Sondakh, selama duna minggu (sejak 25 Agustus 2008 lalu) tinggal di hutan Kalimantan. Kedatangannya ke sana untuk mencari ”putri” atau princess yang tidak kalah mencuri perhatian. Siapa princess itu? Tidak lain adalah orangutan yang bernama Princess.

Angie menjalani syuting pembuatan film dokumenter tentang Princess, orangutan yang sukses menyesuaikan diri kembali dengan habitat aslinya di hutan Kalimantan. Banyak orangutan dewasa dibunuh pemburu. Anak-anaknya lalu diselundupkan ke luar hutan dan dijual secara ilegal. Salah satunya Princess.

Bagi Angie yang sejak tahun 2006 didaulat menjadi Duta Besar Orangutan oleh Orangutan Republik Education Initiative, penyelamatan orangutan berarti besar. Tidak hanya berarti menjaga orangutan dari kepunahan, tetapi secara luas juga melestarikan hutan yang menyediakan sumber air bagi kehidupan manusia. Namun, demi Princess ia rela meninggalkan hiruk-pikuk Jakarta.

”Sekalian untuk penyeimbangan. Jadi, senanglah mau masuk hutan. Siapa tahu bisa menemukan energi yang baru,” kata Angie.

Alam di sekitar kita bukan sekedar hiasan untuk kita pandangi. Namun alam di sekitar kita beserta isinya itu menjadi bagian dari hidup kita. Tanpa alam yang asri dan lestari, manusia akan segera punah. Karena itu, kepedulian terhadap alam sekitar seperti yang dilakukan oleh Angelina Sondakh merupakan sesuatu yang sangat positif.

Menyelamatkan spesies yang ada di sekitar kita berarti kita menyelamatkan diri kita sendiri. Hewan seperti orangutan itu bagian dari kehidupan manusia. Mereka dapat menjadi penyeimbang ekosistem yang baik. Namun seringkali manusia tidak menyadari kehadiran hewan di sekitarnya. Manusia memburu dan menembakinya untuk kepentingan diri sendiri. Akibatnya, terjadi banyak wabah penyakit yang mengganggu manusia itu sendiri.

Sebagai orang beriman, kesadaran akan pentingnya kelestarian alam mesti selalu menjadi bagian yang utama dalam hidup kita. Ekosistem yang rusak itu membawa akibat buruk bagi hidup manusia. Ekosistem yang rusak menghambat proses kehidupan ke arah yang lebih baik. Karena itu, kita mesti lebih memberi makna terhadap pentingnya ekosistem dan lingkungan yang menjadi bagian dari hidup kita itu.

Mari kita terus-menerus berusaha untuk memelihara lingkungan hidup di mana kita berada. Lingkungan yang sejuk dan segar memberi suatu kehidupan yang lebih menjanjikan. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

159

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.