Pages

23 Januari 2010

Bekerja Keras untuk Meraih Cita-cita





Suatu hari seorang anak SD ditanya oleh ayahnya, “Nak, kalau sudah besar nanti kamu mau jadi apa?”

Serta merta anak itu mejawab, “Saya ingin menjadi orang yang popular. Saya ingin terkenal di seluruh dunia.”

Ayahnya tersenyum-senyum mendengar jawaban anaknya. Lantas ia berkata, “Nak, kalau kamu ingin terkenal di dunia, kamu harus mulai dari sekarang. Kamu harus membangun hidupmu mulai dari sekarang.”

Anak itu menjawab, “Baik, ayah. Tetapi bagaimana caranya, ayah?”

Ayahnya menjawab, “Kamu harus bangun pagi-pagi untuk belajar. Kamu harus rajin, baik di rumah maupun di sekolah. Nilai-nilai ujian yang kamu peroleh itu harus murni. Tidak boleh dari hasil nyontek. Kamu tidak boleh memaksa mamamu untuk memandikanmu lagi.”

Mendengar syarat-syarat itu, anak itu menjadi takut. Selama ini ia sulit dibangunkan di pagi hari. Selama ini ia malas belajar. Selama ini ia sering nyontek. Selama ini ia belum mau mandi sendiri. Jadi syarat-syarat itu terlalu berat baginya.

Setelah beberapa lama berpikir, ia berkata kepada ayahnya, “Ayah, lebih baik saya jadi orang yang biasa-biasa saja. Saya masih ingin menikmati hidup ini.”

Untuk menjadi orang populer itu ternyata berat. Dibutuhkan kerja keras untuk menjadi orang yang terkenal di seantero jagat. David Beckham, misalnya, mesti berlatih lima belas jam sehari untuk menjadi seorang pemain sepakbola terkenal. Yang ia petik di puncak kariernya itu sebenarnya sudah ia bangun sejak ia masih kecil.

Kita hidup dalam dunia yang menantang. Dunia terus-menerus menawarkan popularitas kepada semua orang. Pertanyaannya, apakah generasi penerus bangsa ini mampu bekerja keras untuk meraih popularitas? Menjadi tersohor atau populer itu tidak datang dengan sendirinya. Orang mesti berusaha untuk meraih cita-cita yang tinggi itu.

Sebagai orang beriman, kita semua diajak untuk senantiasa berusaha dalam meraih cita-cita kita. Orangtua yang ingin anak-anaknya berhasil dalam hidupnya mesti bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak-anaknya. Untuk itu, kita butuh rahmat Tuhan yang dapat memberi kita semangat dalam usaha-usaha kita meraih cita-cita.

Setiap hari kita mendapatkan banyak hal baik dari Tuhan dan sesama. Mari kita syukuri semua kebaikan itu. Kita bawa hal-hal baik itu dalam hidup kita. Dengan demikian, kita memperoleh ketenangan dalam hidup ini. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com

306

Bagikan

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.