Pages

28 Januari 2010

Membangun Keakraban dalam Keluarga




Johan dan Gini adalah kakak beradik dari pasangan Wibowo dan Janet. Pak Wibowo adalah seorang pelaut. Kalau ia sedang melaut, berhari-hari bahkan berminggu-minggu ia berada di atas kapal. Karena itu, kepergian Pak Wibowo selalu dirindukan oleh Johan dan Gini. Kalau Pak Wibowo pulang, kedua kakak beradik itu sangat bergembira. Mereka tidak mau melewatkan waktu yang ada untuk bercanda dengan ayah mereka. Kadang-kadang bisa seharian penuh mereka saling bercanda atau bercerita.

Situasi seperti ini membuat keluarga Pak Wibowo sangat bahagia. Mereka bisa rekreasi bersama di pinggir kolam di pekarangan mereka. Suasana akrab sangat tercipta dengan baik. Hal yang agak aneh adalah kalau Pak Wibowo berada di rumah Johan dan Gini suka makan yang banyak. Bagi mereka, makan bersama dengan ayah meraka tidak akan terjadi dalam waktu yang lama. Paling-paling dua minggu. Setelah itu ayah mereka akan berlayar lagi bisa berbulan-bulan baru pulang ke rumah lagi.

Karena itu, kesempatan Pak Wibowo berada di rumah, Johan dan Gini berusaha untuk makan sepuas-puasnya. Pada kesempatan makan bersama seperti itu mereka dapat membangun keakraban di antara mereka.

Kerinduan untuk berjumpa dengan anggota keluarga merupakan hal yang sangat manusiawi. Ini yang mesti selalu dilakukan oleh setiap orang. Anggota keluarga adalah orang yang paling dekat. Pada kesempatan perjumpaan itu setiap anggota keluarga dapat mengungkapkan isi hatinya. Anggota yang sedang mengalami kegundahan dalam hidup, bisa dikuatkan untuk bangkit lagi. Anggota yang sukses dalam pekerjaan mendapatkan penghargaan dalam keluarga.

Kepedulian terhadap setiap anggota keluarga menjadi suatu keharusan dalam sebuah keluarga. Seperti apa pun sikap seorang anggota keluarga, ia patut mendapatkan kepedulian dari anggota yang lain. Karena itu, peranan orangtua sangat penting dalam membangun kepedulian ini.

Seorang anak yang sejak kecil diajari untuk peduli terhadap anggota keluarganya akan memberi perhatian yang besar kepada sesamanya. Mereka yang mengalami duka dan derita akan mendapatkan perhatian yang serius. Cinta diri yang berlebihan bukan menjadi bagian dari diri orang seperti ini. Ia akan mampu membagi apa yang dipunyainya untuk sesamanya yang mengalami penderitaan.

Sebagai orang yang beriman kepada Tuhan, pantaslah perjumpaan kita dalam keluarga kita bawa dalam suasana rohani. Artinya, kita mau ikut sertakan Tuhan dalam suasana akrab dan harmonis keluarga kita. Kita tidak hanya mencari Tuhan ketika kita mengalami penderitaan. Kita tetap menghadirkan Tuhan ketika kita mengalami sukacita dan damai dalam keluarga kita.

Setiap hari kita mengalami betapa hidup ini begitu indah. Tentu saja indahnya hidup ini tidak tercipta hanya dari yang baik-baik saja. Hidup ini juga tercipta dari kesulitan-kesulitan hidup. Karena itu, mari kita syukuri aneka pengalaman hidup ini. Kita mengsyukurinya karena aneka pengalaman itu mampu membentuk hidup kita seperti sekarang ini. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com
315

Bagikan

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.