Pages

14 Januari 2010

Memberi Perhatian bagi Mereka yang Membutuhkan

Suatu hari seorang bapak yang sedang sakit sekarat meminta anaknya untuk membelikan obat yang sangat dibutuhkannya. Tetapi anaknya itu mengatakan kepadanya bahwa apotik tidak punya obat yang dibutuhkan ayahnya. Hal itu ia lakukan, karena ia malas untuk keluar di malam hari. Padahal ia bukan anak kecil lagi.

Penyakit ayahnya tambah parah. Kalau saja anak itu mau membeli obat itu, ayahnya tidak terlalu banyak menderita. Ketika melihat penyakit ayahnya semakin parah, akhirnya ia pergi juga untuk membeli obat. Namun terlambat.

Ayahnya hanya bisa berkata kepada anak itu yang menangis tersedu-sedu, “Kasihilah saya dan selalu katakan yang benar. Tuhan tahu apa yang ada di dalam hatimu. Sekarang cium saya dan selamat tinggal.”

Beberapa saat kemudian ayahnya menghembuskan nafas terakhirnya. Anak itu hanya bisa memandang obat yang dibelinya dengan mata basah oleh air mata. Ia menyesali perbuatannya. Ternyata ayahnya lebih membutuhkan obat kejujuran daripada obat yang dibelinya dengan bermalas-malasan.

Perbuatan yang dianggap sepele seringkali menentukan hidup orang lain. Bantuan, meski kecil, akan sangat menolong orang yang sedang membutuhkannya. Apalagi orang yang sedang sakit sekarat. Untuk itu, dibutuhkan orang yang mudah peka terhadap situasi di sekitarnya. Kepekaan untuk tanggap terhadap situasi di sekitar akan mampu membantu orang menyelamatkan sesamanya yang sedang menderita.

Dalam hidup ini kita berhadapan dengan berbagai kebutuhan dari sesama kita. Mereka yang paling dekat dengan kita mesti mendapatkan perhatian yang lebih. Mengapa? Karena merekalah yang menjadi partner hidup kita dalam untung dan malang. Untuk itu, orang mesti belajar untuk terus-menerus memberi perhatian terhadap orang-orang yang dekat dengannya. Dengan belajar memperhatikan itu orang akan mudah untuk peka terhadp kondisi dan situasi sesamanya.

Tugas setiap orang beriman adalah memberi perhatian terhadap sesamanya yang membutuhkan pertolongannya. Memberi perhatian itu bagian dari iman. Hal ini merupakan perwujudan dari iman akan Tuhan. Tuhan begitu menyayangi ciptaanNya. Ia menghendaki agar ciptaanNya itu juga saling memberikan perhatian. Dengan demikian, hidup menjadi lebih harmonis.

Setiap hari kita menerima begitu banyak hal baik dari Tuhan. Mari kita bawa semua itu dalam hidup kita hari ini. Dengan demikian, hari ini menjadi hari yang damai. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com

302


Bagikan

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.