Pages

18 Januari 2010

Menimba Rahmat dari Perbuatan Baik



Waktu saya masih SD, seorang teman saya mencuri uang ayahnya sebesar seribu rupiah. Di tahun 70-an seribu rupiah itu memiliki nilai yang tinggi. Di sekolah, ia mentraktir kami. Hal ini berlangsung selama dua hari. Pada hari yang ketiga, teman saya ini membelikan kami permen. Cukup banyak. Kami mulai curiga, dari mana dia mendapatkan uang sebanyak itu?

Ketika kami bertanya tentang dari mana ia mendapatkan uang, ia mengatakan bahwa uang itu ia peroleh dari kakaknya. Tetapi kami tidak percaya. Kakaknya tidak punya pekerjaan. Ia juga putus sekolah dan nganggur saja di rumah. Karena itu, kami tidak percaya.

Setelah kami mendesak dia lalu dia mengakui bahwa ia mengambil uang itu dari saku celana ayahnya. Ia sedang tidak suka dengan ayahnya yang kurang memperhatikannya. Karena itu, ia mengambil uang itu untuk jajan. Setelah kami menasihatinya agar ia tidak melakukan lagi hal seperti itu, teman saya itu berjanji untuk tidak melakukannya lagi. Ia takut kalau nanti dihukum oleh ayahnya setelah ketahuan mengambil uang ayahnya.

Sejak itu, teman saya itu berubah menjadi orang yang jujur. Ia juga tidak mau pamer lagi dengan membelikan jajan untuk kami, walau ia punya uang pemberian ibunya. “Saya kapok. Saya tidak mau melakukan hal itu lagi,” kata teman saya itu.

Suatu kebiasaan jelek akan terus bertumbuh dan berkembang kalau dilakukan terus-menerus. Seorang yang sudah merasa enak menggunakan narkoba akan menggunakannya terus-menerus. Ia tidak peduli, kalau narkoba itu akan merusak masa depannya.

Demikian pula sebuah perbuatan baik akan terus-menerus dilakukan, kalau orang merasakan bahwa perbuatan baik menyenangkan hatinya. Perbuatan baik itu dapat menjadi suatu gaya hidup. Suatu kebiasaan yang mampu memberi makna dan nilai bagi hidup seseorang. Suatu perbuatan baik akan bertumbuh dan berkembang terus-menerus, kalau hal itu bukan menjadi beban bagi hidup.

Karena itu, orang mesti berjuang untuk melakukan perbuatan baik dalam hidup ini. Perbuatan baik akan memperkaya orang dalam pergulatan hidup ini. Perbuatan baik itu akan menguatkan orang di kala ia mengalami suatu kesulitan dalam hidup ini.

Sebagai orang beriman, kita diundang untuk melakukan perbuatan baik sebanyak-banyaknya. Namun perbuatan baik itu mesti dilaksanakan dengan semangat hati yang bebas. Orang tidak boleh terbelenggu dalam suasana keterpaksaan. Perbuatan yang dilakukan dengan bebas akan menjadi rahmat bagi diri dan sesama.

Setiap hari kita menerima begitu banyak hal baik dari Tuhan dan sesama. Kita mohon, agar Tuhan yang mahapengasih dan penyayang itu senantiasa menguatkan perbuatan baik kita. Mari kita bawa semua perbuatan baik kita itu dalam hidup kita. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com
299
Bagikan

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.