Pages

19 Oktober 2010

Bersyukur Melalui Kreasi Kita


Thomas Alva Edison adalah seorang penemu terbesar pada abad yang lalu. Dalam hidupnya, ia mengantongi tiga ribu paten penemuan ilmiah. Lelaki kelahiran Ohio, Amerika Serikat, ini tinggal di sebuah rumah besar yang dikelilingi pagar besi. Para tamu yang akan masuk ke halaman rumahnya harus membuka pintu gerbang besi yang sangat berat dan kemudian menutupnya kembali sampai benar-benar tertutup.

Sebagai ilmuwan produktif yang banyak membuat penemuan baru, tentu ia banyak dikunjungi tamu. Apalagi ia pernah memiliki pabrik dan laboratorium dengan 300 karyawan. Suatu ketika, seorang teman dekatnya mengeluh kepada Edison, betapa ia harus menguras banyak tenaga setiap kali membuka dan menutup gerbang rumah Edison.

Dengan mengedipkan mata, Edison lalu mengajak sang teman naik tangga menuju ruangan di atap rumahnya. Di sana terdapat alat-alat mekanis rumit yang terdiri atas beberapa pengukit besi, kerekan dan pompa-pompa. Sang teman terheran-heran, apa maksud tuan rumah mengajaknya ke ruang tersebut.

“Engkau pasti tidak tahu setiap kali ada orang yang membuka dan menutup pintu gerbang depan, secara otomatis akan memompa satu gallon air ke dalam bak penampungan air di sini,” kata Edison.

Sang teman kemudian paham. Ternyata Edison tidak perlu mengeluarkan banyak energi lagi untuk memompa air.

Sahabat, kemampuan manusia dapat mengubah hidup manusia itu sendiri. Tentu saja kemampuan positif yang digunakan untuk kebaikan manusia. Bukan untuk kejahatan yang menghancurkan kehidupan manusia. Karena itu, kemampuan yang positif itu mesti digunakan sebaik-baiknya untuk membangun perkembangan dan kemajuan manusia.

Kisah tadi mau mengatakan kepada kita bahwa kelebihan manusia itu dapat menjadi sesuatu yang sangat berguna bagi kemajuan manusia. Thomas Alva Edison yang ahli menggunakan keahliannya untuk memajukan kehidupan dunia. Ia yakin dengan demikian manusia akan mengalami kemudahan dalam hidupnya. Karena itu, ia tetap berkreasi untuk menemukan sesuatu yang baru yang berguna untuk kehidupan manusia.

Orang yang tidak berhenti berkreasi itu biasanya orang yang beriman. Orang yang menggunakan kemampuan yang dianugerahkan Tuhan kepadanya untuk kebaikan hidup manusia. Karena itu, setiap orang beriman yang tidak mau berkreasi, orang itu kurang mensyukuri anugerah yang diberikan kepadanya. Tuhan telah mempercayakan banyak hal bagi hidup manusia. Untuk itu, manusia mesti menggunakan kepercayaan itu sebaik-baiknya untuk kemajuan dan perkembangan hidupnya.

Sebagai orang beriman, kita mesti berusaha untuk menemukan hal-hal yang berguna bagi hidup kita. Dengan demikian, kita senantiasa bersyukur atas rahmat yang diberikan Tuhan kepada kita. Mari kita terus-menerus berkreasi untuk kemajuan hidup kita. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com

530

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.