Pages

10 Oktober 2010

Kita Tidak Sendirian Meniti Hidup Ini



Suatu hari seorang pemudi merasa kesepian. Tiada orang di sekelilingnya yang dapat menemaninya. Mengetahui situasi tersebut, beberapa pemuda mendatanginya. Mereka memberikan hiburan dengan ngobrol dan membuatnya tersenyum dan tertawa. Berkali-kali mereka melakukan usaha agar ia dapat menemukan ketenangan dalam dirinya. Namun pemudi itu tetap merasa kesepian. Ia tersenyum, tetapi tidak lepas bebas. Masih ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.

Melihat kenyataan itu, seorang pemuda bertanya, ”Sebenarnya ada apa?”

Pemudi itu menjawab, ”Hati saya terasa sepi bukan karena tidak ada orang di sekitar saya. Tetapi yang lebih penting adalah tiada seorang pun di hati saya.”

Pemuda yang bertanya itu mulai mengerti. Ia menyadarkan teman-temannya bahwa meskipun mereka datang untuk menghiburnya, pemudi itu tetap kesepian. Yang ia butuhkan bukan hiburan. Tetapi yang ia butuhkan adalah kehadiran seseorang di hatinya. Beberapa saat kemudian mereka meninggalkannya seorang diri.

Sahabat, orang bisa saja mengalami kesepian dalam hingar bingar kehidupan dunia. Mengapa? Karena ada yang hilang dari hati seseorang. Ada hal terpenting yang semestinya ada di hatinya, namun hal itu tidak ia temukan. Pergi entah ke mana. Karena itu, orang dapat mengalami rasa sepi yang begitu mendalam. Orang dapat merasakan kehilangan yang begitu besar.

Apa yang sedang Anda rasakan saat ini? Apakah Anda sedang merasa kesepian, karena ditinggalkan oleh orang yang sangat penting dan berharga dalam diri Anda? Apakah Anda sedang kehilangan barang-barang yang sangat bernilai tinggi? Atau Anda sedang kehilangan saat-saat yang sangat berharga?

Ada orang yang merasa kehilangan saat-saat berharga, ketika ia enggan memberikan bantuan kepada orang yang sangat membutuhkan. Padahal saat mengulurkan pertolongan kepada orang lain, ia menjalin hatinya dengan hati orang lain. Pertemuan dua hati terjadi. Karena itu, orang mengalami kehilangan, ketika ia enggan untuk memberikan pertolongan bagi sesamanya.

Orang beriman merasa kesepian, ketika ia jauh dari Tuhan. Orang seperti ini merasa bahwa membangun relasi dengan Tuhan itu suatu keharusan. Karena itu, ketika ia menjauh dari Tuhan, ia merasa sepi. Batinnya terasa sunyi. Hidup ini tidak memiliki nilai lagi. Karena itu, ia kehilangan Tuhan. Ia mesti mencari dan menemukannya kembali. Dengan demikian, hidupnya menjadi indah dan bahagia.

Karena itu, yang dibutuhkan dalam hidup ini adalah orang mesti mampu menghadirkan Tuhan dalam hati dan hidupnya. Tuhan yang mulia dan kudus itu dipersilakan masuk dan tinggal dalam hati manusia yang kecil dan kadang-kadang kotor. Kita biarkan Tuhan tinggal di dalam hati kita dan membersihkan hati kita. Dengan demikian, kita mengalami penyertaan Tuhan dalam hidup kita. Kita tidak merasa sendirian. Masih ada Tuhan yang menemani perjalanan hidup kita. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com

521

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.