Pages

17 Juli 2011

Terus Berjuang bagi Kepentingan Bersama



Masih adakah sosok orang-orang yang berani berkorban bagi bangsa dan negara di negeri ini? Bukankah banyak orang hanya mementingkan diri sendiri? Bukahkah berbagai persoalan korupsi di negeri ini bermula dari penonjolan kepentingan diri sendiri? Orang ingin kaya mendadak. Orang ingin memiliki harta dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat. Akibatnya, uang rakyat dirampas begitu saja dengan cara-cara yang tidak halal.

Kasus-kasus korupsi yang melibatkan berbagai pihak di negeri ini menjadi salah satu contoh tidak adanya orang-orang yang berani berkorban bagi bangsa dan negara. Mereka hanya bekerja demi kepentingan diri sendiri. Kepentingan rakyat banyak diabaikan. Akibatnya terjadi jenjang yang begitu dalam antara si kaya dan si miskin. Si kaya boleh berfoya-foya. Sedangkan si miskin terpaksa hidup apa adanya. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok saja tidak mampu.

Krisbiantoro merasakan situasi sekarang ini sebagai situasi yang memprihatinkan. Pria berusia 73 tahun ini pernah terlibat dalam masa perjuangan kemerdekaan negeri ini. Ia merasakan ada berbedaan yang begitu besar antara generasinya dengan generasi sekarang. Ia memberi contoh kasus kejahatan uang milik rakyat yang dilakukan oleh Gayus Tambunan.

Kris Biantoro mengatakan bahwa sepertinya generasi muda sekarang perlu untuk kembali ”dipertemukan” dan ”diperkenalkan” dengan sosok-sosok ksatria. Sosok orang-orang yang berani berkorban demi bangsa dan negara. Ia memberi contoh Jenderal Sudirman, Jenderal Ahmad Yani, Jenderal Gatot Subroto yang menjadi idola kaum muda pada zamannya. Mereka telah menunjukkan korban yang begitu besar bagi bangsa dan negara ini.

Sambil berseloroh, ia berkata, ”Jangan seperti sekarang. Hampir setiap hari kita ini dicekoki soal Gayus Tambunan.”

Sahabat, tugas setiap warga negara adalah menyelamatkan bangsa dan negara ini dari kehancuran. Namun soalnya adalah kita kekurangan kesatria yang berani berkorban. Artinya, orang-orang yang sungguh-sungguh berjuang bagi kepentingan bangsa dan negara ini.

Tentu saja hal ini terjadi karena bangsa kita sudah kehilangan semangat berjuang. Yang ada sekarang ini adalah bangsa penikmat. Perjuangan untuk merebut kemerdekaan sudah lama berlalu. Perjuangan untuk membangun bangsa dan negara ini juga tampaknya sudah berlalu. Karena itu, yang ada sekarang adalah menikmati hasil perjuangan dan pembangunan. Tidak usah heran tumbuh dan berkembang Gayus-gayus dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Karena itu, apa yang dikatakan oleh Krisbiantoro patut kita serap dalam hidup kita. Sebagai bangsa, kita perlu mencontoh sosok-sosok pejuang. Mereka telah berani mengorbankan hidup untuk kita. Mereka memberi semangat bagi kita untuk memacu diri menjadi bangsa pejuang. Mari kita terus-menerus berjuang bagi kemajuan bangsa dan negara ini. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ


732

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.