Pages

21 Agustus 2011

Bangun Relasi yang dalam dengan Tuhan lewat Doa


Setiap pagi, setelah sarapan, seorang gadis selalu masuk ke dalam kamarnya yang sunyi. Di sana ia memasrahkan hidupnya kepada Tuhan. Ia berdoa, agar hidupnya damai. Ia berdoa, agar Tuhan memberikan kebahagiaan dalam hidupnya.

Dalam keheningan itu, ia berdoa, ”Tuhan, bantu aku menjadi orang yang peduli terhadap kehidupan. Ubahlah hatiku yang suam-suam kuku, agar hidup imanku bertumbuh dan berkembang lebih baik.”

Gadis itu menemukan ketenangan dalam hidupnya hari itu. Ia keluar dari kamarnya dengan senyum manis yang merekah. Ia tidak perlu lagi tenggelam dalam dukacita batinnya. Ia boleh bergembira, karena mengalami bahwa Tuhan begitu baik kepadanya. Tuhan senantiasa menyertai hidupnya. Tuhan tidak meninggalkannya berjuang sendiri.

Hari itu, gadis manis itu melaksanakan tugas-tugas kantornya dengan baik. Sebagai pegawai di kantornya, ia pun kreatif dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Ia tidak hanya terpaku pada tugas-tugas rutin. Ia sungguh-sungguh mengembangkan diri dan tugas-tugasnya dengan penuh kreativitas. Hasilnya? Perusahaan di mana ia mengabdi berkembang dengan pesat.

Gadis itu tetap setia pada kebiasaannya. Sebelum melakukan kegiatan-kegiatannya, ia berdoa kepada Tuhan. Dengan berdoa itu, ia mau menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Ia yakin, hanya Tuhan yang mampu membahagiakan hidupnya. Ia yakin, hanya Tuhan yang memberikan perlindungan bagi dirinya.

Sahabat, pernahkah Anda mengalami doa begitu penting bagi hidup Anda? Atau doa Anda hanyalah sebuah acara rutin dan kewajiban belaka dari manusia yang beriman? Atau Anda berdoa karena Anda membutuhkan relasi yang lebih baik dengan Tuhan yang Anda imani?

Kisah gadis itu menunjukkan kepada kita bahwa ia tidak hanya berdoa karena rutinitasnya sebagai orang beriman. Ia berdoa, karena ia ingin relasinya dengan Tuhan terjalin dengan baik. Ia berdoa, karena ia ingin menyerahkan dirinya terus-menerus kepada Tuhan. Dengan demikian, Tuhan saja yang menjadi penguasa atas dirinya. Bukan kekuatan-kekuatan lain yang justru menjerumuskan dirinya ke dalam kegelapan hidup.

Dari kisah di atas kita dapat mengatakan bahwa doa mampu mengubah cara hidup seseorang. Gadis itu menjadi orang yang bekerja dengan baik dan penuh tanggung jawab. Ia menjadi lebih kreatif berkat doa yang dipanjatkannya kepada Tuhan. Dalam doa, orang mempersatukan diri dengan Tuhan yang diimaninya. Dalam doa, orang dapat membangun suatu relasi yang lebih baik dan mendalam dengan Tuhan.

Hasilnya adalah orang mengalami bahwa hidup ini menjadi lebih bermakna. Hidup yang dijalani ini bukan hanya sekedar suatu rutinitas. Kalau orang bekerja, orang menjadi lebih kreatif. Orang tidak berhenti pada menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Melalui doa, orang mampu melihat kebaikan Tuhan dalam hidupnya.

Sebagai orang beriman, kita ingin agar doa kita memiliki daya guna bagi hidup kita. Dengan demikian, hidup kita menjadi lebih bermakna. Kita dapat mengalami sukacita dan damai dalam hidup ini. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ



762

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.