Pages

25 Februari 2013

Tuhan adalah Kekuatan dalam Hidup

 
Apa yang akan Anda lakukan saat Anda berada dalam masa-masa yang sulit? Anda putus asa? Anda mengambil jalan pintas dengan mengakhiri hidup Anda?

Beberapa waktu lalu terbetik berita seorang ibu menggantung anak kandungnya sendiri. Situasi ekonomi yang sulit menjadi penyebab perbuatan nekad ibu tersebut. Hidup ini seolah-olah tidak punya arti apa-apa lagi. Ia putus asa menghadapi hidup yang tidak menentu ini.

Tekanan hidup yang begitu besar membuat ia mengambil jalan pintas. Seutas tali menjadi keputusan untuk mengakhiri nyawa anaknya. Tentu saja tindakan ini bukan tindakan yang terpuji. Tindakan mengenyahkan nyawa orang lain merupakan tindakan melawan kehendak Tuhan. Yang dikehendaki Tuhan adalah manusia hidup damai dan bahagia. Yang dikehendaki Tuhan adalah manusia memelihara hidup dirinya dan sesamanya.

Sahabat, di masa-masa sukar seperti sekarang ini banyak orang mengalami tekanan hidup yang sangat berat. Banyak dari mereka yang mengalami frustrasi, kecewa dan putus asa. Akibatnya, orang mengambil tindakan bodoh mendahului tindakan Tuhan.

Orang kemudian tidak bisa mengandalkan Tuhan. Mereka lari meninggalkan Tuhan. Bahkan mereka menuduh Tuhan tidak peduli terhadap hidup mereka. Tentu saja hal ini tidak mencerminkan hidup manusia sebagai ciptaan Tuhan. Bukankah Tuhan tetap memberikan perlindungan bagi hidup manusia? Bukankah Tuhan tidak pernah meninggalkan manusia berjuang sendirian?

Kondisi terpuruk karena frustrasi, kecewa dan putus asa memudahkan orang untuk mengambil jalan pintas. Orang mengikuti bisikan si jahat untuk mengambil jalan pintas itu. Kehidupan yang damai hilang dari kehidupan ini. Orang tidak peduli lagi terhadap nilai-nilai kehidupan yang semestinya diperjuangkan terus-menerus. Akibatnya, mata orang menjadi gelap. Tidak ada lagi jalan untuk menyelamatkan kehidupan.

Tentu saja orang beriman adalah orang yang tegar dalam menghadapi kesulitan-kesulitan hidup. Mengapa orang beriman mesti tegar? Karena orang beriman memiliki Tuhan yang selalu menyertai perjalanan hidupnya. Seorang kudus mengatakan bahwa segala perkara dapat ia tanggung di dalam Tuhan yang memberi kekuatan kepadanya.

Inilah iman yang benar. Orang yang punya iman yang benar selalu mengarahkan hidupnya kepada Tuhan. Tuhan menjadi benteng hidupnya. Tuhan menjadi kekuatan bagi hidupnya. Tidak ada kekuatan lain yang dapat mengalahkannya, karena kuasa Tuhan tak tertandingi. Inilah iman yang mesti selalu dipegang teguh oleh orang beriman.

Karena itu, berserah diri menjadi satu-satunya cara untuk melepaskan diri dari rasa frustrasi, kecewa dan putus asa. Mari kita tingkatkan hidup iman kita kepada Tuhan. Kita move on dan move up untuk meninggalkan kesulitan-kesulitan hidup di belakang kita. Dengan demikian, hidup ini menjadi suatu sukacita dan damai. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT

949

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.