Pages

22 Maret 2013

Menata Hidup untuk Hidup yang Bijaksana

 
Apa yang akan Anda lakukan, kalau Anda tidak menata hidup Anda dengan baik? Satu hal yang akan Anda alami adalah hidup ini kurang punya makna. Anda hidup, tetapi Anda tidak punya tujuan yang jelas.

Ada seorang gadis yang kurang bijaksana. Ia selalu membenci dirinya sendiri. Setiap kali ada sesuatu yang tidak baik terjadi dalam masyarakat, ia menyalahkan dirinya. Bahkan ia menuduh dirinya yang melakukan hal itu. Akibatnya, hidupnya menjadi tidak tenang. Ia selalu merasa dikejar-kejar oleh bayang-bayang kesalahan itu.

Dalam keseharian hidupnya, gadis itu kemudian tumbuh menjadi gadis yang kurang normal. Secara fisik, ia sering mengalami sakit kepala yang menyeramkan. Ia juga sering merasa sakit pada bagian punggungnya. Secara psikis, ia tidak bisa bertumbuh menjadi orang yang punya pendirian yang kuat. Ia mudah dipengaruhi oleh orang-orang di sekitarnya. Hidupnya selalu terombang-ambing bagai hidup di atas air.

Gadis itu sering merasa terpukul. Ia merasa bersalah. Ia merasa bahwa hidup ini tidak memiliki makna apa-apa. Ia hidup, tetapi seluruh eksistensinya seolah-olah tidak tampak apa-apa. Ia telah berusaha untuk menangkap kembali makna kehidupan ini. Namun ia merasa gagal. Tidak ada kekuatan untuk mengembalikan dirinya untuk hidup normal.

Sahabat, kita hidup dalam dunia yang serba menantang. Kalau kita lengah sedikit saja, kita bisa kehilangan arah hidup. Untuk itu, kita mesti membangun hidup dengan baik dan benar. Kita mesti memiliki suatu pendirian mengenai hidup ini. Kita mesti menciptakan tujuan hidup itu. Dengan demikian, hidup ini menjadi semakin memiliki makna bagi diri kita.

Kisah di atas mau mengatakan kepada kita bahwa orang mesti menata hidupnya dengan bijaksana. Hanya dengan kebijaksanaan itu, orang mampu memiliki suatu makna yang mendalam. Hanya dengan menata hidupnya secara baik dan benar, orang akan mengalami sukacita dan bahagia dalam hidup ini.

Karena itu, orang tidak bisa hidup hanya dari rutinitas hariannya saja. Hal-hal yang rutin bisa membuat orang jenuh. Hal-hal yang rutin itu menutup orang untuk kreatif dalam hidupnya. Orang tidak bisa menciptakan suasana yang menyenangkan bagi dirinya dan sesamanya. Orang yang hidup dalam rutinitas akan mengalami suasana yang kurang menggairahkan.

Untuk itu, orang tidak boleh berhenti belajar dalam hidupnya. Dengan belajar hal-hal yang baru, orang menyerap ilmu-ilmu baru. Dengan demikian, kejenuhan dalam rutinitas itu dapat diatasi. Hidup yang penuh kebijaksanaan menjadi bagian dari cara hidup kita sehari-hari. Artinya, kita mampu menjalani hidup ini dengan penuh kegembiraan dan bahagia.

Sebagai orang beriman, kita tentu menyertakan Tuhan dalam hidup kita. Kita yakin bahwa Tuhan senantiasa membantu kita dengan memberikan semangat dalam menjalani hidup ini. Tuhan memacu kita dengan firman-firmanNya yang menyegarkan jiwa kita. Untuk itu, kita mesti tetap membuka hati kita kepada Tuhan. Kita membiarkan Tuhan masuk dan memberikan semangat bagi perjalanan hidup kita. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO

958

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.