Pages

03 Juli 2014

Tanamkan Tekad untuk Meraih Sukses

 
Apa yang Anda lakukan, ketika kemiskinan dan kesulitan hidup melilit perjalanan hidup Anda? Anda meratapi nasib Anda? Atau Anda mengambil langkah seribu untuk mengatasi kemiskinan dan kesulitan hidup Anda?

Iwan Setyawan adalah anak seorang sopir angkot di Kota Malang, Jawa Timur. Saat masih kecil, nama tengahnya adalah ‘Anak Miskin’. Namun kini nama tengahnya adalah Perantau Sukses. Tentu saja kesuksesan itu bukan ia raih dengan menadahkan tangan di pinggir jalan. Ia raih kesuksesan hidup itu dengan mengandalkan kerja keras.

Iwan memulai perjalanan hidupnya bermula dari sebuah mimpi untuk memiliki kamar sendiri. Iwan bosan dengan rumah kontrakan sempit yang dihuni tujuh anggota keluarganya. Pria kelahiran tahun 1974 ini pun belajar dengan rajin. Susah payah orangtua membiayainya menamatkan kuliah di Institut Pertanian Bogor. Namun gajinya selama tiga tahun sebagai data analis tetap belum memuaskan. Hingga dia pun mencoba merantau dari Kota Apel Malang ke kota 'Big Apple', New York City, Amerika Serikat.

Malang melintang, Iwan memacu karier selama 10 tahun. Hingga akhirnya dia menjabat Director Internal Client Management Data Analysist and Consulting Nielsen Consumer Research New York. Hanya cinta yang akhirnya membuat dia kembali ke Indonesia.

“Saya ingin berterima kasih pada semua orang yang mendukung saya. Dan saya ingin melakukan sesuatu yang touch people (menyentuh langsung persoalan manusia),” kata Iwan.

Iwan pun merekam jejak perjalanan hidupnya dalam novel '9 Summers 10 Autumns' yang laris di pasaran. "Semakin kita jauh merantau itu membesarkan hati. Merantau itu membuat saya menyadari semakin jernih rasa cinta terhadap kampung halaman dan keluarga," tutur Iwan.

Sahabat, di mana pun kita berada selalu saja ada tantangan yang menghadang perjalanan hidup kita. Namun hal itu tidak boleh menghambat kita untuk maju dalam kehidupan ini. Kita mesti terus-menerus melangkahkan kaki kita. Kita mesti yakin bahwa hidup ini tidak selamanya di bawah. Ketika kita berjuang dengan keras, kita akan meraih hidup yang lebih baik. Kerja keras menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan hidup ini.

Kisah di atas memberi kita contoh untuk berani berjuang dalam kehidupan ini. Kesulitan hidup atau kemiskinan bukan menjadi penghalang bagi kita untuk berjuang. Tidak ada waktu yang terbuang percuma. Tidak ada alasan untuk meratapi kesulitan hidup kita. Justru kesulitan hidup itu menjadi pemacu untuk bekerja lebih keras.

Iwan Setyawan, anak supir angkot, telah membuktikannya. Ia meraih cita-citanya dengan bekerja keras. Ia berhasil keluar dari kungkungan kemiskinan berkat tekad membaja yang tertanam dalam dirinya. Tentu saja ia tidak berjuang sendirian. Ia menyatukan perjuangannya dengan rahmat Tuhan yang senantiasa menuntun dirinya.

Orang beriman itu membawa Tuhan ke mana pun pergi. Karena itu, orang beriman tidak pernah takut dalam perjalanan hidupnya. Justru orang beriman menjadi semakin berani untuk menjalani hidup ini. Hanya orang beriman yang berani berjibaku dalam merebut hidup yang lebih baik.

Mari kita berjalan bersama Tuhan dalam upaya meraih kehidupan yang lebih baik. Dengan demikian, hidup ini sungguh-sungguh bermakna bagi diri dan sesama. Hidup ini menjadi kesempatan untuk mengaktualisasikan diri kita. Tuhan memberkati. **

Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT


1116

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.