Pages

01 Februari 2013

Berusaha Keluar dari Kebuntuan Hidup

Apa yang akan terjadi ketika Anda mengalami jalan buntu dalam kehidupan ini? Anda berhenti total? Atau Anda berusaha mencari cara-cara untuk keluar dari kebuntuan itu?

Monica Seles menjadi petenis nomor satu dunia pada 30 April 1993. Namun ia kemudian terpuruk setelah ditikam oleh seseorang saat bertanding di sebuah turnamen tenis di Jerman. Ia menjalani pengobatan atas lukanya cuma dua hari di rumah sakit. Namun ia terluka secara psikologis selama dua tahun.

Akibatnya, ia tidak bisa bertanding selama kurun waktu itu. Ia selalu diliputi kecemasan. Ia mengalami mimpi buruk atas peristiwa itu. Bahkan sponsornya, produk sepatu FILA mendendanya, karena kehilangan banyak pemasukan atas kondisi Monica Seles itu. Ia semakin terpuruk dalam daftar ranking WTA.

Namun tahun 1995 ia kembali ke lapangan tenis. Ia menjuarai turnamen Kanada Open. Tidak berhenti di situ, Monica Seles menjuarai Australia Terbuka di tahun 1996. Turnamen Grand Slam ini memberi kekuatan mental yang luar biasa baginya. Ia semakin termotivasi untuk menjadi seorang juara. Dengan modal ini, ia terus bertanding di turnamen-turnamen besar. Ia pun masuk final Grand Slam Prancis Terbuka hampir bersamaan dengan kematian ayah dan pelatihnya yang menderita kanker.

Monica Seles meraih delapan gelar Grand Slam dan medali perunggu pada Olimpiade 2000 lalu. Ia menorehkan banyak gelar juara dan mengumpulkan jutaan dollar hadiah uang. Ia menggunakan kesempatan sebaik-baiknya bagi kemajuan dirinya.

Sahabat, banyak orang sering terjebak dalam ketidakberdayaan mereka. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini bisa terjadi, karena orang hanya melihat satu sisi kehidupan. Padahal hidup ini penuh warna-warni. Ada banyak segi kehidupan yang bisa dilalui untuk memajukan diri.

Kisah di atas mau mengatakan kepada kita bahwa masih ada pintu terbuka, ketika pintu yang lainnya tertutup. Masih ada kesempatan yang begitu banyak setelah satu kesempatan tertutup rapat bagi hidup kita. Monica Seles masih menemukan kemampuan terbaiknya, meski ia sempat kehilangan harapan. Tragedi penikaman yang menimpanya menjadi satu titik hitam dalam hidupnya yang kemudian ia lalui dengan baik. Setelah melewati tragedi itu, ia meraih sukses yang gilang-gemilang.

Sebagai orang beriman, kita percaya bahwa Tuhan tidak pernah menutup satu pintu tanpa membuka pintu yang lain. Tuhan tidak pernah menutup satu kesempatan tanpa membuka kesempatan yang lain. Mengapa Tuhan tidak menutup pintu atau kesempatan? Hal ini mau menunjukkan bahwa Tuhan ingin menarik perhatian kita. Dia ingin agar kita memiliki prioritas yang benar dalam mengelola hidup ini. Bila kita menyimpang dari jalan-Nya, kita menghancurkan hidup kita.

Tuhan ingin mengarahkan kita pada kesempatan yang lebih besar. Kita biasanya ingin tinggal di zona nyaman dan aman serta tidak menyukai perubahan. Semua perubahan mempunyai resiko dan tantangannya masing-masing. Tuhan ingin menantang kita untuk tetap berusaha dalam meraih kesuksesan hidup. Mari kita mengarahkan hidup hanya kepada Tuhan semata. Dengan demikian, hidup ini menjadi kesempatan untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO

940

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.