Pages

03 Februari 2013

Menumbuhkan Kesabaran dalam Hidup

 
Apa yang Anda rasakan, kalau orang yang sudah berjanji dengan Anda tidak datang-datang juga? Padahal Anda sudah menunggunya dalam waktu yang lama? Pembicaraan yang akan Anda lakukan sangat berguna bagi usaha-usaha Anda.

Ada seorang pengusaha yang sedang resah. Soalnya, partnernya yang sudah berjanji untuk datang, tidak muncul-muncul juga. Padahal apa yang akan dibicarakannya menyangkut proyek yang sangat besar. Proyek itu akan menguntungkan perusahaannya berkali-kali lipat. Ia tidak ingin kehilangan proyek itu. Ia ingin sukses. Ia tidak ingin proyek itu lepas dari tangannya.

Memang, ada banyak pekerjaan yang bisa ia selesaikan sambil menunggu partnernya itu. Atau ia bisa saja pergi ke tempat lain untuk mengurus usahanya. Namun keresahan terus membayangi dirinya. Ia tidak ingin partnernya kecewa, kalau tidak menjumpai dirinya di kantornya. Karena itu, ia tetap menunggu, meski ia merasa bosan menunggu orang yang belum tentu datang.

Ia berkata dalam hatinya, “Saya akan tetap menunggu, meski ini pekerjaan yang membosankan. Saya yakin, dia akan datang pada waktunya.”

Benar. Penantiannya tidak sia-sia. Partnernya tiba pada saat yang dinantikannya, meski terlambat. Ia boleh merasakan sukacita dan damai. Ia yakin, proyek yang besar itu menjadi miliknya.

Sahabat, menunggu sepertinya menjadi suatu kegiatan yang menjemukan. Apalagi kalau kita melakukannya tanpa kasih. Ketika kita sedang menunggu, entah itu suami, teman, atau orang lain yang sudah terlebih dahulu membuat janji dengan kita, kita merasakan waktu yang begitu panjang. Hal itu tidak mengenakkan diri kita.

Kisah di atas menunjukkan buah dari suatu penantian yang penuh kesabaran. Orang boleh resah saat menunggu orang yang telah berjanji dengannya. Namun kesetiaan menanti telah membuahkan hasil yang berlimpah baginya. Mimpi untuk sukses menjadi kenyataan. Menumbuhkan keyakinan pada diri sendiri menjadi suatu kekuatan untuk meraih kesuksesan.

Namun sering dalam hidup ini banyak orang kurang sabar. Mereka ingin cepat-cepat meraih sukses itu. Akibatnya, mereka sering kurang percaya diri. Mereka juga menjadi kurang percaya pada orang lain. Lebih meningkat lagi. Mereka menjadi kurang percaya pada Tuhan. Hidup mereka tidak karuan. Tidak ada arah yang pasti.

Tentu saja orang beriman mendasarkan kesabarannya pada Tuhan yang mahapengasih dan mahabaik. Tuhan senantiasa peduli terhadap umatNya. Tuhan tidak membiarkan ciptaanNya merana dalam hidupnya. Karena itu, Tuhan melindunginya dengan berbagai cara. Untuk itu, manusia mesti menumbuhkan kesabaran itu dalam hidup sehari-hari. Orang yang sabar dipercaya oleh Tuhan menjalani hidup ini dengan penuh sukacita dan damai. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

KOMSOS KEUSKUPAN AGUNG PALEMBANG

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.