Pages

25 Februari 2013

Mengendalikan Diri demi Hidup yang Damai

 
Apa jadinya kalau Anda sulit mengendalikan diri? Tentu saja hidup Anda tidak nyaman. Anda akan mengalami keresahan dalam hidup. Anda akan mudah tergoda untuk mengikuti hasutan-hasutan untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Tema permenungan kita malam ini adalah Mengendalikan Diri demi Hidup yang Damai.

Dahulu kala kota-kota selalu dikelilingi oleh tembok yang tinggi. Tembok tersebut berfungsi sebagai benteng perlindungan yang kuat terhadap serangan musuh. Apabila tembok itu runtuh, musuh dapat dengan mudahnya memasuki kota itu dan mendudukinya.

Tembok yang kuat mampu menahan serangan musuh. Tembok yang kuat didirikan dengan rancangan yang dipikir matang-matang. Orang tidak asal mendirikan tembok untuk perlindungan. Sebuah tembok yang didirikan asal-asalan saja hanya mencemaskan para penghuni di balik tembok itu. Ada ketidaknyamanan dalam hati. Akibatnya, orang-orang yang tinggal di dalam tembok itu bisa menjadi sasaran empuk musuh. Penduduk kota kocar-kacir.

Sahabat, dalam kehidupan kita sehari-hari kita juga perlu membangun tembok-tembok bagi pribadi kita. Tentu saja bukan tembok fisik seperti yang dahulu digunakan untuk melindungi kota-kota. Tembok diri ini dimaksudkan bagi seseorang untuk memiliki penguasaan diri yang baik.

Penguasaan diri itu sangat penting bagi hidup seseorang. Orang yang mampu menguasai dirinya akan mengalami hidup yang damai. Orang seperti ini tidak gampang diprovokasi oleh orang lain. Bahkan orang yang mampu menguasai dirinya dapat membantu orang lain untuk hidup dalam damai.

Orang yang mampu menguasai dirinya tidak membiarkan iblis masuk untuk mempengaruhi dirinya. Ia membebaskan dirinya dari kuasa-kuasa jahat. Ia selalu mengarahkan hidupnya pada hal-hal yang baik. Ia selalu berusaha untuk menciptakan suasana yang baik dalam hidup bersama.

Tentu saja usaha untuk memiliki penguasaan diri yang baik itu tidak mudah. Mengapa? Karena iblis selalu berkeliaran di sekeliling kita. Seorang bijak berkata, “Waspadalah sebab Iblis berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum mencari orang yang dapat ditelannya” (1 Petrus 5:8b).

Iblis itu siap untuk menerkam setiap orang yang lengah. Orang yang kehilangan penguasaan diri akan menjadi sasaran empuk kuasa jahat. Kehidupannya akan mudah tergoncang. Orang itu tidak pernah merasa aman, karena ia telah ditawan. Ia telah diperdaya oleh kuasa jahat itu.

Orang beriman mesti senantiasa menguasai diri dalam segala hal. Orang yang mampu menguasai diri dapat menjauhkan diri dari segala jenis kejahatan. Orang seperti ini dapat mendisiplinkan diri. Orang seperti ini mampu memilah-milah mana yang baik dan benar untuk diperjuangkan dalam hidup sehari-hari. Dengan demikian, orang mengalami hidup yang damai dan aman. Mari kita berusaha untuk senantiasa menguasai diri kita, agar kita dapat hidup bersama dalam damai. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Tabloid KOMUNIO

948

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.