Pages

01 Mei 2014

Berani Bersabar demi Yang Lebih Baik



Apakah Anda punya kesabaran yang tinggi dalam hidup ini? Kalau Anda mesti menunggu seorang teman yang berjanji untuk menjumpai Anda, namun setelah enam jam ia belum datang juga, apakah Anda masih sabar menunggunya? Kalau Anda punya kesabaran yang tinggi, Anda akan menunggunya sambil mengerjakan pekerjaan rutin Anda. Namun kalau Anda kurang punya kesabaran, Anda akan meninggalkannya. Anda tidak akan peduli terhadap dirinya. Di sinilah kesabaran dan kesetiaan seseorang diuji.

Banyak orang mengatakan kesabaran itu kekuatan yang menjadikan seseorang tabah, tekun dan berani dalam hidup ini. Tabah mengandung unsur tahan derita, tidak mudah mengeluh. Sakit dan derita dijalani sebagai bagian dari hidup.

Orang yang tekun itu tidak putus asa. Orang yang tekun itu penuh pengharapan, karena yakin bahwa pasti ada jalan untuk mengatasinya. Berbagai persoalan yang dihadapi akan diatasi dengan penuh semangat. Ketekunan membantu seseorang untuk menemukan cara-cara yang brilian dalam mengatasi setiap persoalan hidupnya.

Orang yang berani biasanya orang memiliki kesiapsediaan untuk menghadapi situasi hidupnya. Peristiwa-peristiwa hidup dilalui dengan sukacita, karena berani menghadapinya dengan tenang. Meski ada derita dalam pengalaman hidup, tetapi yang berani akan tetap punya optimisme dalam hidupnya. Dengan demikian, orang tetap bertahan dalam hidupnya. Orang tidak mampu digoyahkan oleh berbagai persoalan dan pengalaman pahit hidup ini.

Sahabat, tentang kesabaran, Richard Calson berkata, ”Semakin kita sabar, semakin kita dapat menerima hidup ini apa adanya, bukan semakin memaksa hidup ini persis seperti yang kita kehendaki.” Misalnya sekarang Anda jatuh sakit, pasti Anda menghendaki cepat sembuh. Dengan berbagai cara Anda akan mengupayakan kesembuhan itu. Namun kesembuhan butuh proses. Proses berarti butuh waktu. Dan untuk berjalan dalam proses waktu, dibutuhkan kesabaran.

Kalau Anda seorang yang sedang dirawat di rumah sakit, Anda butuh beberapa tahap untuk mencapai kesembuhan. Tahap pertama pemeriksaan fisik secara sistimatis oleh dokter, kemudian tindakan dan pemulihan. Terhadap tahapan-tahapan ini dibutuhkan kesetiaan dari Anda untuk menjalaninya.

Kesabaran itu seperti tumbuhnya sebatang pohon yang menghasilkan buah untuk dimakan. Untuk dapat menghasilkan buah, pohon tersebut harus melewati proses pertumbuhan yang panjang: tumbuh, bunga, buah. Proses ini butuh waktu yang panjang. Mungkin satu atau dua tahun. Mungkin juga sepuluh atau dua puluh tahun, baru sebatang pohon memberikan buah yang segar bagi hidup manusia. Untuk itu, dibutuhkan kesabaran.

Orang beriman itu mesti menumbuhkan kesabaran dalam hidupnya. Kalau berdoa, orang beriman tidak bisa mengharapkan hasil dalam waktu sejenak. Orang mesti sabar menanti jawaban dari Tuhan. Mungkin Tuhan akan menjawab perrmohonan-permohonannya, namun tidak persis seperti yang diharapkan. Memang, Tuhan tidak wajib mengabulkan setiap permohonan kita. Karena itu, kita mesti tetap berharap dengan penuh iman kepada Tuhan. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Majalah FIAT/SIGNIS INDONESIA


1089

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.