Apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi kerusakan lingkungan yang terjadi secara massif di negeri ini? Anda cuek saja? Atau Anda mau berpartisipasi menyelamatkan lingkungan dengan mengubah gaya hidup Anda?
Kampanye cinta lingkungan yang paling sering dilakukan Miss Earth 2013 Nita Sofiani (21) adalah hemat penggunaan kantong plastik. Setiap kali berbelanja, Nita akan menolak tas plastik dengan tegas. Untuk itulah, ke mana pun pergi, dia akan selalu membawa tas kain yang bisa dipakai berkali-kali.
Tentang kebiasaannya ini, ia berkata, “Aku mengajak orang lain untuk memakai tas ramah lingkungan saat berbelanja. Di media sosial, aku gencar mensosialisasikan tas ramah lingkungan. Kalau belanja, aku langsung menolak tas plastik dan mengeluarkan tasku. Dari situ kan, aku bisa memberikan contoh kepada orang lain,” kata Nita.
Sejak meraih gelar Miss Earth 2013, Nita juga gencar mengampanyekan cinta lingkungan ke sejumlah daerah. Nita yang pernah meraih gelar Miss Jabar 2011 ini berkata, “Kemarin baru pulang dari Kupang bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan. Selain itu, pernah ke Pulau Tanjung Sauh (Kepulauan Riau) untuk melihat konservasi air, konservasi yang luar biasa.”
Akhir tahun lalu, Nita meraih tujuh penghargaan di ajang Miss Earth International yang di selenggarakan di Filipina. Beberapa penghargaan itu di antaranya Miss Friendship, Bronze Medal untuk kategori terbaik dan Top Best Talent.
Sahabat, bencana alam di musim penghujan ini sedang melanda negeri tercinta ini. Sampai-sampai ada stasiun TV yang memberi nama Negeri Bencana saat menyiarkan bencana-bencana yang sedang terjadi di negeri ini. Soalnya, mengapa mesti ada bencana? Tentu saja hal ini tidak lepas dari kebiasaan manusia dalam memperlakukan lingkungan hidup di mana mereka tinggal.
Kisah tadi memberi kita inspirasi untuk berani ambil jalan berlawanan dengan kebiasaan salah dari banyak orang. Nita Sofiani berani memberi contoh dengan membatasi diri menggunakan bahan plastik yang mengganggu lingkungan hidup. Ia menyadari bahwa bahan plastik tidak hancur di dalam tanah. Mengurangi penggunaan plastiks berarti memberi kesempatan kepada tanah untuk memperbaiki dirinya. Lingkungan hidup di sekitar pun akan menjadi lebih baik.
Sering banyak orang tidak sadar akan hal ini. Banyak orang merasa cuek terhadap keselamatan lingkungan hidup. Baru ketika terjadi bencana alam orang mulai sadar akan ketidaknyaman hidup yang dialaminya. Namun meski begitu, orang tidak segera sadar akan situasi hidupnya. Orang tetap membuang sampah. Orang tetap menggunakan bahan-bahan dari plastik untuk kebutuhan hidupnya.
Yang dibutuhkan adalah kesadaran yang lebih tinggi akan kerusakan lingkungan hidup. Orang mesti membiasakan dirinya untuk menyelamatkan lingkungan hidup. Bukankah lingkungan hidup adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia? Mari kita mengubah gaya hidup kita dengan lebih mencintai lingkungan hidup. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales SCJ
Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT
1135
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.