Apa yang akan terjadi dengan diri Anda, ketika kegagalan mendatangi diri Anda? Anda menangisinya? Atau Anda justru bangun dari keterpurukan Anda?
Sebelum terkenal menjadi seorang yang luar biasa di pasar modal, Mark D Cook pernah mengalami bangkrut yang luar biasa. Ia kehilangan 800.000 dollar Amerika Serikat dalam satu perdagangan. Dalam satu hari, ia sendiri kehilangan 500 ribu dollar US dan 300 ribu dollar US dari keluarga besarnya.
Bertarung dengan kehilangan itu, ia berhenti bermain di bursa efek selama dua tahun dan selama lima tahun melakukan dua pekerjaan untuk mendapatkan kembali uangnya hilang itu. Pada tahun yang ketiga, ia melakukan perdagangan namun tidak untung, tidak rugi. Tahun berikutnya juga terjadi hal yang sama.
Tetapi Mark kemudian bangkit setelah tahun kelima. Ia menemukan tanda-tanda baru dalam perdagangan di pasar modal. Hal itu menuntunnya untuk beruntung tiga kali lipat. Hal itu terjadi berkat pendekatan baru yang dilakukannya. Usaha-usaha dengan system baru itu memberinya keuntungan yang luar biasa besar. Dalam satu kali perdagangan ia bisa memetik keuntungan hingga satu juga dollar US.
Kepada orang-orang yang ingin mengikuti jejaknya, ia mengatakan bahwa mereka tidak boleh takut rugi. Orang harus berani jatuh untuk bangkit lagi. Orang mesti berani merasakan sakitnya menjadi orang yang kehilangan segala-galanya. Dengan demikian, orang mulai mencari cara-cara baru untuk meraih kesuksesan.
Sahabat, sering orang maunya berhasil terus-menerus. Orang tidak mau mengalami kegagalan dalam hidup. Akibatnya, orang terjerumus ke dalam situasi instan. Apa-apa maunya serba cepat. Orang tidak mau mengalami proses dalam menjalani kehidupan ini. Kalau bisa, setiap saat selalu ada mukjizat dari Tuhan atas hidup mereka.
Kisah di atas mengajarkan kepada kita untuk melewati suatu proses dalam perjalanan hidup. Ketika orang mesti dilanda kegagalan, ya diterima dengan senang hati. Orang tidak merasa bahwa kegagalan itu beban bagi hidupnya. Justru kegagalan itu menjadi kesempatan untuk belajar tentang strategi baru yang akan diterapkan.
Orang yang tidak pernah gagal dalam kehidupan biasanya tidak banyak belajar tentang kehidupan. Orang seperti ini biasanya akan mengalami jalan buntu ketika mengalami kegagalan dalam hidup. Tidak ada cara baru yang ditemukannya untuk mengatasi kegagalannya. Akibatnya, orang seperti ini selalu mengambil jalan pintas. Inginnya selalu yang instan, biar mudah dan cepat.
Orang beriman tentu ingin selalu belajar dari peristiwa-peristiwa hidup ini. Kehidupan ini memberikan berbagi hal positif bagi kita. Hal-hal itu menjadi bahan pelajaran yang berharga untuk kita. Kita membekali diri kita dengan pengalaman kehidupan itu, sehingga kita menjadi orang-orang yang kuat dalam menjalani hidup ini.
Untuk itu, kita butuh tekad. Kita butuh kesabaran dalam menjalani hidup ini. Kita butuh penyerahan diri yang lebih dalam kepada Tuhan. Mengapa? Karena Tuhan senantiasa berjalan bersama kita. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita berjalan sendirian untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan kita.
Mari kita terus-menerus belajar dalam kehidupan ini. Dengan demikian, kita dapat menemukan cara-cara baru untuk menjadikan hidup kita lebih baik dan bahagia. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales SCJ
Majalah FIAT/Tabloid KOMUNIO
1128
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.