Apa yang akan terjadi ketika karya cipta Anda dirusak oleh orang lain? Anda pasti marah. Anda pasti tidak terima atas perlakuan seperti itu.
Taman Bungkul, Surabaya, yang indah itu sekejap hancur berantakan. Ribuan kaki meningjak-injak taman yang dibangun dengan susah payah oleh pemerintah Kota Surabaya itu. Hancur luluh gara-gara massa berebutan es krim gratis. Padahal taman itu menjadi ikon Kota Surabaya. Taman itu menjadi tempat masyarakat membangun relasi yang lebih baik.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini pun murka karena tanaman di taman itu rusak. Risma pun langsung mendatangi acara itu sekitar pukul 10.30 WIB. Ia langsung mencari panitia dan langsung menumpahkan amarahnya mendapati taman kebanggaan warga Surabaya itu rusak. Ia pun berencana menuntut PT Unilever, pabrik pembuat Wall's.
Risma bersama jajarannya langsung turun sendiri memperbaiki taman itu. Sejumlah alat berat dan truk pengangkut sampah dikerahkan untuk melakukan pembersihan dan penataan kembali kondisi taman.
“Kami ingin secepatnya memulihkan kondisi Taman Bungkul ini. Nggak enak keindahan kota menjadi sedikit tercoreng,” kata Muhammad Fikser, Kabag Humas Pemkot Surabaya.
Fikser menjelaskan, perhatian Wali Kota Surabaya atas kerusakan tanaman di Taman Bungkul dan di sejumlah taman jalan Darmo serta Serayu cukup tinggi. Ketika berangkat menuju ke Balaikota, Risma menyempatkan diri mampir ke Taman Bungkul melihat kondisi kerusakan dan memberi semangat kepada para pekerja kebersihan taman.
Sebelumnya diberitakan, sedikitnya lima jenis tanaman langka di Taman Bungkul Surabaya rusak, akibat terinjak-injak pengunjung acara pembagian es krim gratis yang digelar Wall's, Minggu (11/5/2014). Hancurnya tanaman tersebut, menyebabkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sempat mengamuk. Risma langsung mendatangi Taman Bungkul dan memarahi panitia acara tersebut.
Tanpa menyapa maupun berkenalan, Risma menghardik panitia penyelenggara. “Kalian tahu berapa lama kami bangun taman ini! Kalian tahu tidak! Pidanakan mereka! Tuntut dengan pasal perusakan lingkungan!,” kata Risma.
Sahabat, menghargai karya orang lain itu sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan ini. Apalagi karya itu untuk orang banyak. Sebuah taman yang membawa kesejukan bagi banyak orang, bukan hanya untuk beberapa orang. Sebuah taman yang menjadi tempat istirahat untuk menemukan semangat baru setelah seharian bekerja keras mencari nafkah.
Kisah kemarahan Tri Rismaharini, Walikota Surabaya, merupakan sesuatu yang wajar. Taman yang ia bangun bertahun-tahun bersama masyarakat itu rusak dalam sekejap mata oleh kaki-kaki masyarakat. Taman itu tidak berbentuk lagi hanya untuk memperebutkan es krim gratis. Ia menjadi marah juga karena penghargaan yang begitu rendah dari pihak penyelenggara bagi-bagi gratis es krim.
Menghargai orang lain tentu tidak hanya memberi trophy atau plakat kepada orang yang bersangkutan. Tetapi menghargai orang lain itu diberikan dengan menghormati karya cipta orang lain. Tidak merusak atau memunahkannya hanya karena hal-hal yang bernilai rendah dari diri kita.
Orang beriman tentu saja senantiasa menghargai karya cipta orang lain. Dengan demikian, hidup ini menjadi kesempatan untuk menemukan sukacita dan bahagia dalam hidup ini. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales SCJ
Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT
1165
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.