Kenangan terhadap orang yang dekat dengan kita membuat kita terharu. Apalagi orang yang dekat dengan kita itu telah meninggal dunia. Suatu peristiwa pengenangan kembali orang yang pernah begitu dekat dengan kita itu akan membangkitkan kembali semangat kita.
Hal ini terjadi dalam diri Penyanyi Lisa A Riyanto. Penyanyi berusia 36 tahun ini bangga dan terharu karena pada perhelatan musik Java Jazz, 5-7 Maret 2010 lalu, ada acara Tribute to A Riyanto. Acara tersebut didukung para penyanyi seperti Andre Hehanusa, Rafika Duri dan Andien. Mereka menyuguhkan sejumlah lagu hasil gubahan A Riyanto.
Lisa mengaku bersemangat menyanyikan lagu-lagu ciptaan almarhum ayahnya. Ia berkata, ”Saya ikut nyanyi lagu ’Kemuning’. Wah, saya jadi ikut bersemangat juga, karena lagu-lagu ayah itu dibawakan dengan nuansa musik jazz.”
Bagi Lisa, menyanyikan lagu karya A Riyanto seperti melakukan pertemuan kembali dengan sang ayah yang meninggal pada 1994 lalu. Ada semacam rasa sesal pada dirinya, karena sewaktu album pertama Lisa dirilis, sang ayah telah meninggal dunia.
Tentang hal ini, Lisa berkata, ”Saya menyesal sekali. Perasaan seperti itu selalu ada pada diri saya.”
Namun Lisa mengaku bangga, karena lagu-lagu A Riyanto sampai hari ini masih terdengar, diingat dan digemari publik. Ini termasuk di dalam festival jazz. Ketika tampil menyanyi, Lisa pun sering membawakan lagu-lagu karya sang ayah.
Ia berkata, ”Kalau menyanyikan lagu-lagu itu, rasanya saya sedang bernyanyi dengan ayah. Perasaan ini, ayah yang mengiringi saya nyanyi.”
Sahabat, orang-orang yang dekat dengan kita memberi kita semangat dan inspirasi untuk maju dalam kegiatan-kegiatan kita. Meski mereka sudah tiada, semangat hidup yang mereka tunjukkan kepada kita mampu mempengaruhi kita. Yang penting adalah kita masih memberi penghargaan yang baik terhadap warisan-warisan yang mereka tinggalkan.
Pengalaman Lisa A Riyanto tadi memberi kita inspirasi untuk tetap menghidupkan warisan-warisan yang baik dari orang-orang yang dekat dengan kita. Warisan-warisan seperti sopan santun, saling menghargai dan saling mencintai yang telah dijalin selama ini mesti tetap dihidupkan. Hal itu akan membantu kita memaknai kehidupan ini. Orang yang berbudaya tinggi adalah orang yang memiliki sopan santun, mampu menghargai orang lain dan mampu mencintai sesama.
Karena itu, kita mesti berusaha untuk melestarikan nilai-nilai itu dalam hidup kita sehari-hari. Dengan demikian, kita pun memiliki semangat untuk memaknai nilai-nilai itu dalam perjalanan hidup kita. Kita dapat bertumbuh menjadi orang-orang yang lebih berbudaya. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
691
Hal ini terjadi dalam diri Penyanyi Lisa A Riyanto. Penyanyi berusia 36 tahun ini bangga dan terharu karena pada perhelatan musik Java Jazz, 5-7 Maret 2010 lalu, ada acara Tribute to A Riyanto. Acara tersebut didukung para penyanyi seperti Andre Hehanusa, Rafika Duri dan Andien. Mereka menyuguhkan sejumlah lagu hasil gubahan A Riyanto.
Lisa mengaku bersemangat menyanyikan lagu-lagu ciptaan almarhum ayahnya. Ia berkata, ”Saya ikut nyanyi lagu ’Kemuning’. Wah, saya jadi ikut bersemangat juga, karena lagu-lagu ayah itu dibawakan dengan nuansa musik jazz.”
Bagi Lisa, menyanyikan lagu karya A Riyanto seperti melakukan pertemuan kembali dengan sang ayah yang meninggal pada 1994 lalu. Ada semacam rasa sesal pada dirinya, karena sewaktu album pertama Lisa dirilis, sang ayah telah meninggal dunia.
Tentang hal ini, Lisa berkata, ”Saya menyesal sekali. Perasaan seperti itu selalu ada pada diri saya.”
Namun Lisa mengaku bangga, karena lagu-lagu A Riyanto sampai hari ini masih terdengar, diingat dan digemari publik. Ini termasuk di dalam festival jazz. Ketika tampil menyanyi, Lisa pun sering membawakan lagu-lagu karya sang ayah.
Ia berkata, ”Kalau menyanyikan lagu-lagu itu, rasanya saya sedang bernyanyi dengan ayah. Perasaan ini, ayah yang mengiringi saya nyanyi.”
Sahabat, orang-orang yang dekat dengan kita memberi kita semangat dan inspirasi untuk maju dalam kegiatan-kegiatan kita. Meski mereka sudah tiada, semangat hidup yang mereka tunjukkan kepada kita mampu mempengaruhi kita. Yang penting adalah kita masih memberi penghargaan yang baik terhadap warisan-warisan yang mereka tinggalkan.
Pengalaman Lisa A Riyanto tadi memberi kita inspirasi untuk tetap menghidupkan warisan-warisan yang baik dari orang-orang yang dekat dengan kita. Warisan-warisan seperti sopan santun, saling menghargai dan saling mencintai yang telah dijalin selama ini mesti tetap dihidupkan. Hal itu akan membantu kita memaknai kehidupan ini. Orang yang berbudaya tinggi adalah orang yang memiliki sopan santun, mampu menghargai orang lain dan mampu mencintai sesama.
Karena itu, kita mesti berusaha untuk melestarikan nilai-nilai itu dalam hidup kita sehari-hari. Dengan demikian, kita pun memiliki semangat untuk memaknai nilai-nilai itu dalam perjalanan hidup kita. Kita dapat bertumbuh menjadi orang-orang yang lebih berbudaya. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
691
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.