Apa yang Anda lakukan saat Anda mengalami bahwa hidup ini begitu bising? Ada berbagai hal yang mengganggu pikiran Anda. Tentu saja ada banyak cara yang akan Anda lakukan. Salah satunya adalah menenangkan diri untuk mendengarkan sabda Tuhan.
Ada seorang gadis yang sulit sekali diam. Ia selalu punya kegiatan yang membuat ia tenggelam dalam kesibukan-kesibukan. Ia merasa dengan cara menyibukkan diri, ia dapat berbuat baik sebanyak-banyaknya bagi diri dan sesama. Akibatnya, ia sering tidak fokus pada apa yang dilakukannya. Berbagai kegiatan itu membuat ia bekerja serabutan.
Suatu hari, gadis itu merasa bosan dengan apa yang ia lakukan. Ia mengambil waktu luang beberapa hari untuk merefleksikan apa yang telah diperbuatnya. Ia pergi ke tempat yang sunyi. Di sana ia mampu menemukan kembali makna hidupnya. ia merasa bersyukur atas kesempatan itu.
Pulang ke rumahnya, ia mulai memilah-milah semua yang dikerjakan selama ini. Ia mulai membatasi diri. Hasilnya, ia dapat fokus pada hal-hal utama yang menjadi pekerjaannya. Ia menjadi orang yang semakin dewasa dalam hidup hariannya. Semakin banyak hal baik justru dapat ia buat bagi diri dan sesamanya.
“Andaikan saya hanya sibuk dengan berbagai pekerjaan, saya tidak akan bertumbuh menjadi lebih baik. Saya bersyukur, saya punya waktu untuk merefleksikan diri saya dan apa yang saya lakukan. Ternyata hidup ini indah, kalau kita bisa fokus pada apa yang kita buat. Saya dapat mempunyai kesempatan untuk memperhatikan orang-orang di sekitar saya,” kata gadis itu.
Sahabat, sering banyak orang resah ketika tidak punya banyak pekerjaan. Mereka merasa bahwa hidup ini semakin menjadi bermakna, ketika mereka bisa buat banyak hal untuk diri dan orang lain. Karena itu, mereka belum puas kalau belum melakukan hal-hal yang bermakna dalam hidupnya.
Kisah tadi mau mengatakan kepada kita bahwa ada begitu banyak kesempatan yang bisa kita buat untuk hidup kita. Namun kita tidak boleh membombardir diri kita dengan berbagai kegiatan. Kita mesti memilah-milah, mana hal-hal yang sungguh-sungguh urgen untuk kebaikan diri kita. Memilah berarti kita mau fokus pada apa yang sedang kita lakukan. Kita tidak mudah meninggalkan pekerjaan itu.
Namun kita juga mesti menyadari bahwa kita butuh waktu untuk merefleksikan apa yang telah dan sedang kita lakukan. Dengan berefleksi, kita mampu menimba kebaikan-kebaikan yang telah kita lakukan itu. Atau kesempatan refleksi membantu kita untuk semakin sungguh-sungguh melakukan sesuatu bagi hidup kita dan sesama.
Banyak orang merasa sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan mereka. Mereka lupa bahwa salah satu kekuatan dalam meraih kesuksesan hidup adalah refleksi. Untuk itu, orang mesti mengambil saat hening untuk berefleksi, sehingga menemukan kembali makna hidupnya. Dengan demikian, hidup ini tidak hanya berjalan begitu saja seperti air yang mengalir. Hidup ini tidak membosankan. Hidup ini memiliki arah dan tujuan yang jelas. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
846
Ada seorang gadis yang sulit sekali diam. Ia selalu punya kegiatan yang membuat ia tenggelam dalam kesibukan-kesibukan. Ia merasa dengan cara menyibukkan diri, ia dapat berbuat baik sebanyak-banyaknya bagi diri dan sesama. Akibatnya, ia sering tidak fokus pada apa yang dilakukannya. Berbagai kegiatan itu membuat ia bekerja serabutan.
Suatu hari, gadis itu merasa bosan dengan apa yang ia lakukan. Ia mengambil waktu luang beberapa hari untuk merefleksikan apa yang telah diperbuatnya. Ia pergi ke tempat yang sunyi. Di sana ia mampu menemukan kembali makna hidupnya. ia merasa bersyukur atas kesempatan itu.
Pulang ke rumahnya, ia mulai memilah-milah semua yang dikerjakan selama ini. Ia mulai membatasi diri. Hasilnya, ia dapat fokus pada hal-hal utama yang menjadi pekerjaannya. Ia menjadi orang yang semakin dewasa dalam hidup hariannya. Semakin banyak hal baik justru dapat ia buat bagi diri dan sesamanya.
“Andaikan saya hanya sibuk dengan berbagai pekerjaan, saya tidak akan bertumbuh menjadi lebih baik. Saya bersyukur, saya punya waktu untuk merefleksikan diri saya dan apa yang saya lakukan. Ternyata hidup ini indah, kalau kita bisa fokus pada apa yang kita buat. Saya dapat mempunyai kesempatan untuk memperhatikan orang-orang di sekitar saya,” kata gadis itu.
Sahabat, sering banyak orang resah ketika tidak punya banyak pekerjaan. Mereka merasa bahwa hidup ini semakin menjadi bermakna, ketika mereka bisa buat banyak hal untuk diri dan orang lain. Karena itu, mereka belum puas kalau belum melakukan hal-hal yang bermakna dalam hidupnya.
Kisah tadi mau mengatakan kepada kita bahwa ada begitu banyak kesempatan yang bisa kita buat untuk hidup kita. Namun kita tidak boleh membombardir diri kita dengan berbagai kegiatan. Kita mesti memilah-milah, mana hal-hal yang sungguh-sungguh urgen untuk kebaikan diri kita. Memilah berarti kita mau fokus pada apa yang sedang kita lakukan. Kita tidak mudah meninggalkan pekerjaan itu.
Namun kita juga mesti menyadari bahwa kita butuh waktu untuk merefleksikan apa yang telah dan sedang kita lakukan. Dengan berefleksi, kita mampu menimba kebaikan-kebaikan yang telah kita lakukan itu. Atau kesempatan refleksi membantu kita untuk semakin sungguh-sungguh melakukan sesuatu bagi hidup kita dan sesama.
Banyak orang merasa sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan mereka. Mereka lupa bahwa salah satu kekuatan dalam meraih kesuksesan hidup adalah refleksi. Untuk itu, orang mesti mengambil saat hening untuk berefleksi, sehingga menemukan kembali makna hidupnya. Dengan demikian, hidup ini tidak hanya berjalan begitu saja seperti air yang mengalir. Hidup ini tidak membosankan. Hidup ini memiliki arah dan tujuan yang jelas. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
846
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.