Pages

22 Desember 2011

Kesabaran dalam menyelesaikan masalah



Anda punya masalah dalam hidup Anda? Mengapa Anda dikuasai oleh masalah-masalah? Tentu saja banyak hal yang menyebabkan Anda dikuasai oleh masalah-masalah. Anda tidak ingin membiarkan masalah-masalah itu hadir dalam diri Anda.

Seorang mantan pengguna narkoba bercerita bahwa awalnya ia menggunakan narkoba, karena mengalami sulit tidur. Ia sudah berusaha untuk tidur, tetapi rupanya matanya sulit sekali diajak untuk menutup. Berbagai cara sudah ia coba untuk dapat membantu dirinya dapat memejamkan mata.

Awalnya, ia membaca buku-buku dari yang ringan sampai yang berat. Namun ia gagal. Ia tetap saja tidak bisa tertidur pulas. Lantas ia minum obat tidur setiap kali mau tidur. Namun cara ini pun tidak membantunya untuk menikmati tidur yang nyenyak. Hari-hari ia lalui dengan kepenatan. Kadang-kadang ia frustrasi. Ia sulit menjalani hidup dengan normal.

Akhirnya, seorang temannya menawarinya menggunakan narkoba. Merasa baik untuk dirinya, ia pun mulai mencoba sedikit demi sedikit. Awalnya, ia merasa enak dan menyenangkan. Ia dapat tidur dengan nyenyak. Ia pun meneruskan cara ini untuk mengatasi kesulitan tidurnya.

Namun lama-kelamaan ia ketagihan. Ia tidak bisa melepaskan diri dari narkoba lagi. Setiap kali mau tidur, ia gunakan narkoba. Ketergantungannya semakin besar, sementara kesehatan tubuhnya semakin menurun. Memorinya mulai berkurang. Akibatnya, ia menjadi orang yang linglung. Syukurlah, suatu hari ia bisa melepaskan diri dari cengkeraman narkoba. Ia meninggalkan diri dari narkoba. Ia menjalani masa rehabilitasi dari ketergantungan narkoba. Kini ia bisa tidur nyenyak tanpa narkoba.

Sahabat, begitu banyak orang kurang sabar menghadapi persoalan hidup mereka. Mereka ingin cepat lepas dari persoalan-persoalan hidup. Karena itu, mereka ambil jalan pintas. Mereka tidak peduli jalan pintas itu justru memerosokkan diri mereka ke dalam kegelapan hidup.

Kisah di atas mau mengatakan kepada kita bahwa butuh waktu untuk mengatasi persoalan-persoalan hidup kita. Jalan pintas merupakan suatu usaha yang merugikan diri kita sendiri. Jalan pintas yang diambil biasanya tanpa melalui suatu pemikiran yang matang. Akibatnya, kita mesti membayarnya dengan lebih mahal.

Orang beriman mesti memiliki pemikiran yang luas dan dalam saat menghadapi suatu persoalan dalam hidupnya. Artinya, ada berbagai pertimbangan yang mesti dibuat. Ada berbagai dimensi yang mesti didekati, agar kita tidak terjerumus pada hal-hal yang berakibat buruk bagi hidup kita.

Dosa atau kekeliruan yang kita buat sering menimbulkan akibat negatif bagi hidup kita. Karena itu, orang beriman mesti merumuskan tujuan hidupnya dengan baik dan benar. Orang mesti berpegang teguh pada rumusan tujuan hidup itu. Konsistensi sangat diperlukan dalam hal ini. Suatu sikap yang konsisten akan membantu manusia dalam meraih kebaikan dalam hidupnya. Orang tidak perlu dikejar-kejar oleh hal-hal negatif yang menguasai dirinya. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ



847

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.