Pages

30 Maret 2012

Tuhan Sumber Kebahagiaan Manusia



Dalam hidup ini, sebenarnya apa yang Anda cari? Harta kekayaan yang berlimpah? Atau hati yang penuh dengan harta rohani yang memberi kedamaian yang tahan zaman?

Tahun 1923, ada sebuah pertemuan penting di Hotel Edgewater Beach, Chicago, Amerika Serikat. Pesertanya adalah sembilan orang paling sukses di dunia keuangan. Mereka adalah orang-orang yang menemukan rahasia cara gampang untuk menumpuk uang.

Namun, apa yang terjadi dengan sembilan orang ini puluhan tahun kemudian? Charles Schwab adalah seorang direktur perusahaan baja yang kaya. Namun ia meninggal dalam kebangkrutan. Lima tahun sebelum kematiannya, dia hidup dengan banyak hutang.

Samuel Insuli adalah direktur perusahaan alat rumah tangga. Ia mati sebagai buronan hukum dan hidup miskin di luar negeri. Howard Hopson adalah direktur perusahaan gas terbesar yang menjadi gila.

Arthur Cotton adalah pedagang tepung gandum. Ia mati di luar negeri dalam keadaan pailit. Richard Whitney adalah seorang direktur bursa saham New York. Ia menghabiskan waktu di penjara Sing-Sing yang terkenal itu. Albert Fall adalah anggota kabinet Presiden yang akhirnya dibebaskan dari penjara supaya bisa meninggal di rumah.

Jesse Livermore, "beruang" terbesar di Wall Street, tetapi mati bunuh diri. Ivan Krueger adalah pemegang monopoli yang mati bunuh diri. Leon Fraser adalah direktur Bank International Settlements yang mati bunuh diri.

Sembilan orang ini tahu cara mengumpulkan uang, tetapi tidak tahu bagaimana harus hidup. Pertanyaannya, mengapa mereka mesti mengakhiri hidup mereka secara tragis? Jawabannya adalah harta kekayaan itu tidak memberikan jaminan kebahagiaan bagi hidup mereka.

Sahabat, apa yang bisa kita petik dari kisah di atas? Yang bisa kita petik adalah bahwa manusia hidup dalam situasi dunia yang tidak mudah. Ada berbagai tuntutan hidup yang mesti kita penuhi. Kalau kita tidak mampu mengelola hidup kita dengan baik, hidup kita pun akan berakhir secara tragis.

Sembilan orang dalam kisah di atas sering menyembah "pemberian" itu, bukannya menyembah Sang Pemberi. Jika Anda punya berkat berlebih, jangan melupakan orang-orang yang berkekurangan. Percayalah, di sana Anda akan bertemu Tuhan.

Banyak orang mencari kebahagiaan dalam uang, harta, pernikahan dan karir. Namun akhirnya mereka gagal. Kebahagiaan tidak mereka temukan. Mengapa? Karena yang mereka andalkan adalah kemampuan diri mereka sendiri. Mereka tidak menyertakan Tuhan dalam usaha-usaha mereka.

Sebagai orang beriman, kita diajak untuk senantiasa mengandalkan Tuhan dalam hidup ini. Tuhan membantu kita untuk mengelola hidup kita dengan baik dan benar. Marik kita berusaha menyertakan Tuhan dalam usaha-usaha kita membahagiakan diri dan sesama. Dengan demikian, hidup ini menjadi indah dan berguna. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

884

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.