Pages

17 April 2013

Membiarkan Kehendak Tuhan Terjadi

Apa yang akan Anda lakukan, ketika Anda punya masalah dalam hidup? Apakah Anda membiarkan masalah itu menggerogoti hidup Anda atau Anda menyerahkannya kepada Tuhan?

Suatu hari ada seorang yang sakit kustadatang kepada Yesus. Ia merasa diri tidak layak di hadapan Tuhan. Karena itu,tanpa memandang wajah Yesus, ia tersungkur di kaki Yesus. Ia berseru, “Tuan,jika Tuan mau, Tuan dapat menyembuhkan aku.” Ia tetap tersungkur di kaki Yesus. Ia sangat mengharapkan penyembuhan bagi dirinya.

Melihat iman yang begitu besar, Yesusmengulurkan tangan-Nya. Ia menjamah orang kusta itu. Lantas Ia berkata, “Aku mau, jadilah engkau sembuh.” Seketika itu juga orang kusta itu sembuh. Tidakada lagi sakit kusta di tubuhnya. Ia sangat bergembira atas situasi itu. Ia memuji Tuhan atas kebaikan Yesus itu.

Penyembuhan itu memberi sukacita bagidirinya. Kini ia boleh bergaul dengan semua orang tanpa merasa rendah diri. Iatidak perlu takut oleh omongan orang tentang penyakit yang dideritanya. Iaboleh hidup normal seperti orang-orang lain dalam masyarakat. Ia bolehberinteraksi dengan sesamanya secara terbuka dan bebas. Ia boleh diterimadengan baik oleh masyarakat di mana dia hidup. Ia tidak perlu diungsikan lagiuntuk merawat dirinya sampai sembuh. Ia sudah bersih dari sakit kusta itu.

Sahabat, sering kita memaksakan kehendak kita kepada Tuhan. Kita lebih mengutamakan keinginan diri kita. Kalau Tuhan belum mengabulkan doa-doa permohonan kita, kita merasa Tuhan tidak peduli terhadap kita dan hidup kita. Kita merasa Tuhan sudah lupa terhadap kehidupankita. Tuhan tidak mencintai kita lagi.

Kisahdi atas menunjukkan kepada kita bahwa pandangan kita itu keliru. Orang tidak boleh memaksakan kehendaknya kepada Tuhan. Dalam berdoa, orang mesti membiarkan kehendak Tuhan terlaksana atas dirinya. Bukan kehendak pribadinya yang mestiterlaksana. Orang kusta dalam kisah di atas tidak memaksakan kehendaknya kepada Tuhan. Ia tidak mewajibkan Tuhan untuk menyembuhkan penyakit kustanya.

Iamenyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Ia mempercayakan dirinya kepada Tuhan. Ia membiarkan kehendak Tuhan terjadi atas dirinya. Mengapa? Karena kehendak Tuhan itu menjadi kehendak yang terbaik bagi dirinya. Hasilnya luar biasa. Seluruh penyakitnya disembuhkan. Ia menjadi bersih. Ia disucikan oleh Tuhan sendiri.

Orangberiman itu orang yang senantiasa memberikan hidupnya kepada Tuhan. Orang yangselalu mempercayakan dirinya kepada Tuhan. Tentu saja tidak gampang orangmenyerahkan dirinya kepada Tuhan. Sebagai manusia yang masih mengembara didunia ini, orang ingin kehendaknya terjadi dalam hidupnya. Ada kebebasanpribadi yang juga ingin diungkapkan kepada Tuhan.

Karenaitu, sambil kita menjalani hidup di dunia ini, kita menyerahkan hidup kitakepada Tuhan. Dengan demikian, hanya Tuhan yang mampu memberi yang terbaik bagihidup kita. Tuhan memberkati. **

Fransde Sales SCJ
MajalahFIAT


961

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.