Pages

29 Juli 2011

Memperjuangkan Martabat Manusia


Trafficking atau perdagangan manusia masih saja terjadi di negeri ini. Ada anak-anak dan kaum perempuan yang menjadi korban trafficking ini. Mereka dijual setelah dijanjikan untuk bekerja atau menjadi orang yang punya pekerjaan yang mendatangkan banyak uang.

Apa yang terjadi setelah itu adalah mereka tidak lebih baik daripada para budak belian di zaman dulu. Mereka dipaksa bekerja seperti menjadi pembantu rumah tangga tanpa digaji. Atau mereka menjadi buruh dengan gaji yang sangat tidak layak. Lebih parah lagi, mereka dijadikan pekerja seks komersial. Mereka tidak punya kekuatan untuk menuntut gaji yang sesuai dengan pekerjaan mereka. Mereka kehilangan hak-hak mereka sebagai manusia yang bermartabat.

Melihat kondisi seperti ini, penyanyi dan pemain sinetron, Agnes Monica, prihatin. Ia tidak ingin kaum perempuan dan anak-anak menjadi korban trafficking atau perdagangan manusia. Ia ingin setiap orang punya hak dan martabat yang sama. Karena itu, ia menjadi duta atau juru bicara MTV Exit Indonesia. Exit adalah singkatan dari End Exploitation and Trafficking. MTV Exit adalah kampanye untuk memerangi perdagangan manusia.

Di Indonesia saat ini banyak terjadi perdagangan manusia, terutama anak-anak dan perempuan. Sebagian dari mereka dipaksa bekerja seperti menjadi pembantu rumah tangga dan buruh yang tidak digaji dengan layak. Bahkan lebih kejam lagi banyak yang dijadikan pekerja seks komersial.

Agnes berkata, ”Trafficking ini merupakan bentuk baru perbudakan modern.”

Menurut Agnes, persoalan perdagangan manusia ini terjadi karena kurangnya pendidikan bagi kaum remaja. Ia berkata, ”Ini soal kesenjangan pengetahuan. Orang Indonesia selalu bilang iya. Mereka tidak dapat berkata tidak, karena tidak ingin menyakiti orang lain. Akhirnya, mereka terjebak dan dirugikan.”

Sahabat, pertanyaan yang mendasar bagi kita adalah mengapa manusia diperdagangkan? Jawabannya bisa macam-macam. Namun satu hal yang pasti adalah cinta pada diri sendiri sangat dominan dalam hidup manusia. Orang yang melakukan jual beli manusia itu hanya berpikir tentang dirinya sendiri. Orang seperti ini tidak pernah berpikir tentang kebahagiaan sesamanya. Martabat manusia diabaikannya.

Orang seperti ini hanya memanfaatkan ketidaktahuan manusia. Soal martabat manusia yang harus diperjuangkan tidak dihiraukannya. Akibatnya, orang hanya mencari dan menemukan keinginan dirinya sendiri. Orang tidak peduli terhadap keselamatan orang lain. Orang hanya ingin memenuhi keinginan dirinya sendiri. Orang lain boleh menderita. Martabat orang lain boleh diinjak-injak.

Tentu saja situasi seperti ini tidak boleh terjadi. Situasi seperti ini mesti dienyahkan dari hidup manusia. Martabat manusia harus semakin dihargai dan dilindungi. Sebagai orang beriman, kita dipanggil untuk memperjuangkan martabat hidup manusia. Mari kita berusaha untuk selalu memperjuangkan martabat manusia. Dengan demikian, hidup ini semakin baik dan damai. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.