Pages

25 Januari 2013

Mengasah Ketrampilan bagi Kemajuan Diri

 Apa yang terjadi ketika Anda berhenti mengasah ketrampilan yang Anda miliki? Saya yakin, ketrampilan Anda akan berhenti. Anda tidak akan lebih trampil lagi.

Anda tentu mengenal Shania Twain. Paling kurang Anda pernah mendengar namanya. Atau Anda pernah menikmati lagu-lagu country rocknya yang menawan. Tetapi tahukah Anda bahwa Shania mesti berjuang keras untuk menjadi terkenal? Apalagi ketika dia mulai rekaman, kedua orangtuanya tewas dalam suatu kecelakaan.

Shania Twain lahir di Ontario, Kanada. Ia bertumbuh menjadi seorang penyanyi dan penulis lagu-lagu. Ia mulai menyanyi di bar-bar pada usia delapan tahun untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sering ia dibayar 20 dollar untuk menyanyi dari tengah malam sampai pagi hari, ketika bar tutup. Meski ia tidak menyukai bernyanyi di bar-bar itu, Twain yakin bahwa menyanyi di bar-bar itu menjadi sebuah pertunjukkan seni sekolah.

Shania mesti bekerja lebih keras lagi, ketika kedua orangtuanya meninggal dalam suatu kecelakaan maut di jalan raya. Ia mesti kembali ke rumah untuk menghidupi tiga saudara tirinya. Ia sekaligus menjadi ibu dan ayah bagi mereka. Untuk mendapatkan pemasukan harian, ia menyanyi dan menari di bar-bar di Ontario.

Namun pengalaman menyanyi dan menari di bar-bar di Ontario itu kemudian membantu dirinya dalam mengembangkan bakatnya. Lagu-lagunya menjadi megahit yang melambungkan namanya. Ia dinamai Ratu Country Pop. Album-albumnya terjual lebih dari 85 juta keping di seluruh dunia. Ia juga meraih 7 grammy award dan sejumlah penghargaan lainnya.

Bagi Shania, yang ia lakukan adalah untuk meraih hidup yang lebih layak bersama keluarganya. Ia sangat peduli terhadap kakak-kakak kandung dan adik-adik tirinya. Sungguh, luar biasa suatu karya besar yang tetap membumi. Shania tetap hidup sederhana meski memiliki kekayaan yang berlimpah.

Sahabat, orang biasa mengerjakan hal-hal yang luar biasa sering kita jumpai dalam perjalanan hidup ini. Tetapi ketika orang mengerjakannya dengan penuh ketulusan, hasil yang diperoleh pun akan sangat tinggi. Orang melaksanakannya dengan bebas, tanpa beban sedikit pun. Orang hanya fokus pada kebaikan bagi orang lain.

Kisah Shania Twain menjadi salah satu contoh bagi kita untuk tetap setia pada tugas pokok kita. Ia setia pada panggilannya untuk menjadi penulis dan penyanyi Country Pop. Ada banyak tantangan yang mesti ia hadapi. Ada banyak godaan untuk meninggalkan dunia yang sedang ditekuninya. Namun ia tetap bertahan pada panggilan hidupnya.

Banyak orang merasa bahwa mereka tidak perlu berjuang lagi begitu mereka meraih kesuksesan dalam hidup. Mereka telah merasa puas dengan pencapaian mereka. Akibatnya, mereka hanya menikmati hasil dari kesuksesan mereka. Tidak ada upaya-upaya lagi dalam mengembangkan kesuksesan itu.

Tentu saja sikap seperti ini membahayakan perjalanan hidup. Sikap seperti ini membuat manusia kehilangan kreativitas dalam hidup ini. Akan terjadi ketumpulan dalam berkreasi. Mengapa? Karena sebuah ketrampilan yang tidak pernah diasah lagi akan mengalami kemandegan. Tidak akan berkembang dengan lebih maksimal lagi.

Bercermin dari Shania Twain, mari kita asah terus ketrampilan-ketrampilan yang kita miliki. Dengan demikian, ketrampilan-ketrampilan itu berguna bagi hidup kita dan sesama kita. Bagi orang beriman, hal ini juga menjadi kesempatan untuk mengungkapkan iman kepada kepada Tuhan, Sang Pemberi hidup. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales SCJ

Majalah FIAT

935 

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.