Anda sudah berdoa begitu lama, namun tampaknya Tuhan belum mengabulkan doa-doa Anda. Apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda berhenti berdoa, karena Anda merasa Tuhan pilih kasih? Atau Anda meneruskan doa-doa Anda, karena Anda percaya suatu saat Tuhan akan mengabulkan doa-doa Anda?
Seorang anak merasa tersayat hatinya. Pasalnya, ia merasa dicuekin oleh ibunya. Ia merasa ibunya lebih mengutamakan sang kakak yang lebih cantik. Padahal ia juga anak mamanya. Ia bukan anak tetangga. Ia juga bukan anak angkat dari keluarga tidak mampu. Ia adalah anak sah dari mamanya. Namun mengapa sang mama lebih peduli terhadap sang kakak?
Hati yang tersayat itu terus ia bawa dalam hidupnya. Akibatnya, ia sering menyendiri. Ia merasa tidak layak berkumpul dengan kakak dan adiknya. Ia mengambil jarak dengan mama dan papanya. Ia merasa kurang percaya diri. Ia merasa rendah diri. Ia lebih suka makan sendiri. Ia lebih suka nonton televisi sendiri. Situasi seperti ini tidak hanya terjadi di rumahnya.
Situasi seperti ini juga terjadi dalam pergaulannya dengan teman-temannya di sekolah. Ia lebih suka menyendiri. Kalau ada temannya yang mendekati dirinya, ia segera menyingkir. Ia tidak mau diganggu. Ia juga merasa enggan untuk mengungkapkan isi hatinya kepada teman-temannya. Akibatnya, ia bertumbuh menjadi anak yang mudah emosi. Ia mudah marah, ketika ia merasa tersinggung.
Bahaya Anak Emas
Menjadi orang yang dijadikan nomor dua atau tiga dalam sebuah keluarga bukanlah sesuatu yang mengenakkan. Banyak anak yang terluka atas perlakuan orangtuanya. Ada anak emas mama atau papa bagi anak yang mendapatkan perlakuan khusus. Lalu bagaimana dengan anak-anak yang bukan anak emas? Tentu mereka akan tertekan oleh perlakuan yang demikian. Mereka ingin tumbuh secara fair.
Bagi mereka yang di-anakemas-kan tentu senang dengan perilaku yang diberikan orangtua mereka. Tetapi bagi mereka yang tidak, kekecewaan dan kebencian tumbuh menyatu menjadi satu. Bisa saja tumbuh sikap sadis dalam diri mereka. Mereka bisa saja mengenyahkan mereka yang dianakemaskan itu. Begitu ada kesempatan untuk bertindak, mereka tidak segan-segan bertindak. Tentu saja hal ini sangat berbahaya bagi kehidupan.
Nah, dalam hubungan dengan Tuhan, kita juga sering beranggapan bahwa diri kita menjadi anak emas dari Tuhan. Kita merasa, hanya kitalah yang mesti diperhatikan oleh Tuhan. Ketika kita mengalami keterpurukan dalam hidup, kita merasa Tuhan tidak peduli terhadap kita. Kita lalu menuduh Tuhan. Lebih jelek lagi, kita meninggalkan Tuhan yang kita imani itu. Kita mau berjuang sendiri dalam hidup ini.
Kita mesti sadar bahwa dalam kemahabesaran-Nya, Tuhan memiliki wewenang menganugerahkan kasih dan kuasaNya kepada siapa ia ingin berikan. Bukan berarti Tuhan menganggap seseorang tidak berharga dan yang lain begitu tinggi derajat di hadapan-Nya. Dia memiliki rahasia tersendiri untuk memberkati satu per satu umat-Nya dan kita tidak perlu menanyakannya.
Karena itu, yang dibutuhkan dari kita adalah kita percaya bahwa Tuhan telah menyiapkan berkat yang terbaik. Tuhan akan mencurahkan berkat itu sesuai dengan waktu yang dirancangNya. Tuhan tidak pilih kasih seperti yang banyak dilakukan oleh manusia terhadap sesamanya. Mari kita tetap setia kepada Tuhan, agar hidup kita menjadi damai. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales SCJ
Majalah FIAT
924
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.