Brad Pitt dan Angelina Jolie adalah artis-artis papan atas Amerika. Hidup mereka berkecukupan. Namun kepedulian terhadap sesama tetap mereka prioritaskan. Keduanya adalah pasangan suami istri yang harmonis.
Baru-baru ini keduanya mengungkapkan kepedulian itu dengan menyumbang dua juta dollar AS untuk pembangunan klinik bagi anak-anak di Etiopia. Klinik ini akan mengutamakan perawatan bagi anak-anak yang menderita tuberkulosis dan HIV/AIDS.
Pasangan dengan enam anak ini memilih Etiopia karena salah satu anak adopsi mereka, Zahara (3), berasal dari negeri ini. Sebelumnya, Jolie-Pitt mengadopsi dua anak lelaki, Maddox dan Pax. Sedangkan anak biologis mereka adalah Shiloh serta si bayi kembar Isla Marcheline dan Amelie Jane.
”Kami berharap ketika Zahara dewasa, dia mau mengambil alih tanggung jawab operasional klinik ini dan meneruskan misinya,” kata Jolie-Pitt dalam pernyataan bersama.
Sebelumnya, Jolie-Pitt melakukan hal yang sama di Kamboja, negeri asal Maddox (7). Mereka menyumbang pendirian klinik untuk melayani warga miskin yang sakit dan memerlukan perawatan. Kata Jolie dan Pitt, ”Kami ingin membawa sukses pelayanan kesehatan bagi warga miskin di Kamboja itu ke Etiopia.”
Menurut Jolie, banyak warga miskin dunia yang meninggal lantaran mereka tak mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.
Kepedulian terhadap sesama mesti selalu ditampakkan dalam karya yang nyata. Jolie dan Pitt tentu punya pengalaman kasih yang begitu mendalam terhadap sesama. Pengalaman kasih itu telah mendorong mereka untuk menyumbangkan apa yang mereka miliki bagi sesama yang menderita. Ternyata penderitaan sesama itu menggerakkan hati mereka untuk memiliki kepedulian terhadap sesama.
Di sekitar kita terdapat begitu banyak sesama yang mengalami penderitaan. Mereka membutuhkan uluran tangan kita yang rela memberi sesuatu bagi kelangsungan hidup mereka. Pengalaman kasih dari Tuhan yang kita peroleh menjadi suatu dasar gerakan untuk berani melakukan hal-hal yang baik bagi sesama. Namun pengalaman kasih ini mesti sungguh-sungguh dihayati dalam hidup sehari-hari.
Orang yang memiliki kepedulain terhadap sesama itu mendasarkan pemberiannya pada kasih Tuhan atas dirinya. Kasih Tuhan itu mengalir bagi sesama. Dengan demikian, kasih yang ditampakkan bagi orang lain itu bukan sekedar kasih dari dirinya sendiri. Tetapi lebih-lebih hal itu merupakan kasih dari Tuhan sendiri.
Karena itu, sebagai orang beriman, panggilan kita adalah mengungkapkan dan menghayati kasih itu dalam hidup sehari-hari. Setiap perbuatan baik yang kita lakukan itu demi sesama yang membutuhkan. Tuhan sudah begitu banyak berbuat baik untuk kita. Untuk itu, kita juga ingin berbuat baik bagi sesama.
Orang beriman itu mendasarkan perbuatan baiknya pada pengalaman akan kasih Tuhan yang terjadi dalam dirinya. Mari kita berusaha untuk senantiasa menghayati iman kita dalam dunia yang nyata. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB. (107)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.