Pages

16 Oktober 2010

Membangun Saling Percaya



Seorang ibu rumah tangga selalu setia terhadap suaminya. Dia selalu menunggu kedatangan suaminya pulang dari kantor untuk menyambutnya dengan cinta dan kasih sayang.

Suatu hari ibu itu ingin memasak makanan istimewa untuk suaminya. Dia menelpon ke kantor sang suami untuk menanyakan apa makanan yang diinginkan hari itu. Namun tidak ada jawaban. Sampai tiga kali ia menelpon suaminya. Kali yang terakhir yang menjawab justru seorang cewek. Wajah ibu itu menjadi merah padam. Namun ia berusaha menahan kemarahannya. Ia mematikan telephonenya dengan sangat sabar dan hati-hati.

Sore harinya, saat sang suami pulang, ibu itu masih marah. Ia tidak mau menyambut suaminya dengan kasih sayang. Tidak ada ciuman pipi yang ia berikan untuk suaminya. Sang suami menjadi heran atas perubahan dalam diri istrinya. Namun ia tidak mau gegabah. Ia membiarkan suasana menjadi tenang.

Waktu makan malam, sang suami menanyakan kondisi istrinya. Menurutnya, ia punya hak untuk menanyakan hal itu. Jawaban istrinya sangat mengagetkan suaminya. Ia mengatakan bahwa ia mulai bosan hidup bersama suaminya itu. Apalagi suaminya sudah mulai kurang setia kepadanya.

Namun suaminya tidak putus asa. Ia tidak mau mengambil keputusan yang ceroboh. Ia mengajaknya untuk mendiskusikan hal itu. Ia pun menjelaskan alasan kemarahan istrinya. Menurut suaminya, cewek yang menjawab telephon istrinya adalah seorang sekretaris di kantornya. Jadi tidak alasan bagi istrinya untuk menuduhnya berselingkuh. Beberapa saat kemudian sang istri mulai sadar atas kesalahpahamannya. Ia pun meminta maaf dan berjanji untuk tetap setia kepada suaminya.

Sahabat, salah paham selalu terjadi dalam hidup manusia. Ada berbagai alasan orang dapat salah paham. Salah satunya adalah orang hanya memasang telinganya sendiri untuk mendengarkan persoalan hidup. Orang tidak mau mendengarkan sesamanya. Padahal kalau orang mampu mendengarkan orang lain, tidak perlu terjadi kesalahpahaman.

Untuk itu, orang mesti belajar untuk mengumpulkan informasi dari sumber yang benar. Tidak cukup orang hanya mendengarkan dari satu sumber. Orang perlu mendengarkan dari sumber-sumber lain. Kalau ini yang terjadi, hidup ini akan selalu harmonis. Orang akan mengalami sukacita dan damai dalam hidupnya, karena orang memiliki rasa percaya terhadap dirinya.

Untuk itu, orang mesti membangun saling percaya dalam hidup bersama. Hal ini akan membantu orang untuk menemukan makna hidup ini. Kalau orang menemukan makna hidup ini, orang akan mengalami sukacita dan damai dalam hidupnya. Orang akan menemukan hidup itu sungguh-sungguh bernilai bagi diri dan sesama.

Sebagai orang beriman, membangun saling percaya itu mesti dilandasi iman yang kokoh kepada Tuhan. Orang yakin bahwa Tuhan selalu menjadi bagian dalam hidupnya. Tuhan senantiasa menemani perjalanan hidupnya. Tuhan selalu terlibat dalam hidupnya, sehingga hidup ini memiliki nilai yang tinggi. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com

527

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.