Pages

17 Februari 2011

Membangun Sikap Solider terhadap yang Menderita


Rabu, tanggal 16 Desember lalu, Koin Peduli Prita hampir selesai dihitung Jumlah koin yang berhasil dihitung menembus angka Rp 532 juta. Luar biasa. Sebuah kepedulian yang muncul begitu saja ketika menyaksikan ada sesama yang membutuhkan. Beberapa hari sebelumnya Prita divonis denda sebesar Rp 202 juta atas tuduhan telah mencemarkan nama baik Rumah Sakit Omni Internasional. Tuntutan itu kemudian dicabut sendiri oleh rumah sakit tersebut.

Namun kepedulian terhadap Prita terus berjalan. Hingga hari Sabtu yang lalu jumlah uang yang terkumpul sebesar 600 juta rupiah. Koin sebanyak itu dibuat dalam enam mobil. Koin itu diserahkan kepada Prita pada tanggal 20 Desember yang lalu. Semuanya akan diserahkan kepadanya. Digunakan untuk apa, diserahkan kepada ibu yang sedang mengandung anak ketiga ini.

Menurut Prita, uang itu akan ia gunakan untuk membangun sebuah lembaga hukum yang punya solidaritas terhadap rakyat kecil. Menurutnya, banyak rakyat kecil yang mengalami ketidakadilan dalam hal hukum seperti yang pernah dialaminya. Namun mereka tidak punya biaya untuk perkara mereka. Akibatnya, mereka mesti mengalami penderitaan di penjara. Tidak ada yang bisa membantu mereka. Karena itu, lembaga yang akan didirikannya diharapkan mampu membantu sesama rakyat yang mengalami penderitaan seperti dirinya.

Sahabat, solidaritas terhadap sesama yang menderita selalu saja muncul. Memgapa hal ini bisa terjadi? Hal ini bisa terjadi karena manusia memiliki hati nurani yang mudah tersentuh oleh penderitaan sesamanya. Ada sikap belarasa terhadap mereka yang sedang mengalami kesusahan dalam hidupnya.

Peristiwa yang dialami oleh Prita ternyata menggugah hati sesama. Dengan cara yang tampak sederhana, dengan mengumpulkan koin, rakyat menunjukkan kepedulian mereka. Hati rakyat mudah tersentuh. Hati nurani rakyat itu ternyata hati daging yang mudah tergerak oleh penderitaan sesamanya. Ternyata rakyat tidak memiliki hati batu yang keras yang tidak mudah digoyahkan.

Ketergerakan hati rakyat itu juga tampak ketika saat penghitungan koin itu. Tidak hanya orang-orang yang datang dari Jakarta dan sekitarnya. Ternyata ada juga yang datang dari daerah lain. Mereka datang sebagai ungkapan solider. Mereka mau menyatakan keberpihakan mereka terhadap sesama yang sedang mengalami penderitaan.

Sebagai orang beriman, kita juga mesti senantiasa memelihara hati kita, agar tetap tergerak oleh belas kasihan terhadap mereka yang menderita. Hal ini mampu membangkitkan semangat mereka yang sedang dilanda dukacita. Mereka kembali memiliki kekuatan untuk berjuang terus. Mari kita berusaha memiliki hati yang solider terhadap sesama. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

617

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.