Ada seorang bapak yang mengalami kecelakaan yang hebat. Mobil yang ia kendarai menabrak sebuah tronton yang sedang melaju. Tangan dan kakinya patah. Beberapa waktu lamanya ia terbaring tak berdaya di rumah sakit. Setelah beberapa bulan dirawat, ia sembuh. Namun ia tetap lumpuh. Ia mesti menggunakan kursi roda untuk melakukan aktivitasnya.
Ketika masih dirawat di rumah sakit, ia begitu gelisah. Ia tidak mau menerima kenyataan pahit itu. Ia berkata kepada istrinya, ”Sudah berkali-kali saya berdoa kepada Tuhan. Tetapi rupanya Tuhan tidak mau mendengarkan doa-doa saya. Apakah Tuhan sudah tuli? Di mana Tuhan sekarang?”
Mendengar pernyataan-pernyataan itu, istrinya tersenyum. Lantas ia berkata, ”Mengapa bapak kecewa terhadap Tuhan? Bukankah Tuhan selalu mencintaimu? Pernahkah Tuhan mencobai dan menyakiti bapak? Tuhan masih hadir menemani bapak sampai sekarang. Lihatlah anak-anakmu yang setia menjagamu. Mereka memberikan perhatian yang luar biasa terhadapmu. Ini tanda Tuhan masih mencintaimu.”
Bapak itu tidak bisa menjawab. Air matanya meleleh dan jatuh membasahi pipinya. Ia sadar, ia masih merasakan kebaikan Tuhan yang hadir dalam diri istri dan anak-anaknya. Mereka tidak meninggalkan dia terbaring sendirian. Ketika ia menjerit kesakitan, mereka selalu berusaha untuk meringankan beban penderitaannya.
Sahabat, banyak orang mempertanyakan peranan Tuhan dalam hidup mereka, ketika mereka mengalami kegetiran hidup. Mereka merasa seolah-olah Tuhan tidak peduli terhadap penderitaan yang sedang mereka alami. Mereka bahkan menuduh Tuhan tidak peduli terhadap hidup mereka. Akibatnya tumbuh sikap pesimis terhadap Tuhan. Tumbuh sikap kurang percaya kepada Tuhan.
Benarkah Tuhan tidak peduli terhadap hidup manusia? Benarkah ketika manusia mengalami penderitaan Tuhan menghilang? Benarkah Tuhan membiarkan manusia berjuang sendirian dalam suasana yang kurang menyenangkan?
Kisah tadi mau mengatakan kepada kita bahwa cinta Tuhan selalu hadir dalam hidup manusia. Tuhan tidak pernah meninggalkan manusia berjuang sendirian. Tuhan tetap berperan menyembuhkan penderitaan manusia melalui kehadiran orang-orang di sekitar kita. Tuhan menghadirkan diri dalam cinta dan perhatian yang begitu besar yang ditunjukkan oleh kesetiaan sesama kita.
Karena itu, tidak ada alasan bagi manusia untuk menuduh Tuhan tidak peduli terhadap hidup ini. Tuduhan dilakukan oleh mereka yang kurang percaya kepada Tuhan. Orang-orang yang kurang percaya biasanya mempertanyakan kebaikan, cinta dan peranan Tuhan dalam hidupnya.
Sebagai orang beriman, kita mesti yakin bahwa Tuhan tetap peduli terhadap hidup kita melalui berbagai cara. Tuhan tidak kehabisan cara untuk mencintai kita. Mari kita menyerahkan seluruh hidup kita ke dalam kuasa Tuhan. Dengan demikian, kita dapat mengalami sukacita dan damai bersama Tuhan. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
608
Ketika masih dirawat di rumah sakit, ia begitu gelisah. Ia tidak mau menerima kenyataan pahit itu. Ia berkata kepada istrinya, ”Sudah berkali-kali saya berdoa kepada Tuhan. Tetapi rupanya Tuhan tidak mau mendengarkan doa-doa saya. Apakah Tuhan sudah tuli? Di mana Tuhan sekarang?”
Mendengar pernyataan-pernyataan itu, istrinya tersenyum. Lantas ia berkata, ”Mengapa bapak kecewa terhadap Tuhan? Bukankah Tuhan selalu mencintaimu? Pernahkah Tuhan mencobai dan menyakiti bapak? Tuhan masih hadir menemani bapak sampai sekarang. Lihatlah anak-anakmu yang setia menjagamu. Mereka memberikan perhatian yang luar biasa terhadapmu. Ini tanda Tuhan masih mencintaimu.”
Bapak itu tidak bisa menjawab. Air matanya meleleh dan jatuh membasahi pipinya. Ia sadar, ia masih merasakan kebaikan Tuhan yang hadir dalam diri istri dan anak-anaknya. Mereka tidak meninggalkan dia terbaring sendirian. Ketika ia menjerit kesakitan, mereka selalu berusaha untuk meringankan beban penderitaannya.
Sahabat, banyak orang mempertanyakan peranan Tuhan dalam hidup mereka, ketika mereka mengalami kegetiran hidup. Mereka merasa seolah-olah Tuhan tidak peduli terhadap penderitaan yang sedang mereka alami. Mereka bahkan menuduh Tuhan tidak peduli terhadap hidup mereka. Akibatnya tumbuh sikap pesimis terhadap Tuhan. Tumbuh sikap kurang percaya kepada Tuhan.
Benarkah Tuhan tidak peduli terhadap hidup manusia? Benarkah ketika manusia mengalami penderitaan Tuhan menghilang? Benarkah Tuhan membiarkan manusia berjuang sendirian dalam suasana yang kurang menyenangkan?
Kisah tadi mau mengatakan kepada kita bahwa cinta Tuhan selalu hadir dalam hidup manusia. Tuhan tidak pernah meninggalkan manusia berjuang sendirian. Tuhan tetap berperan menyembuhkan penderitaan manusia melalui kehadiran orang-orang di sekitar kita. Tuhan menghadirkan diri dalam cinta dan perhatian yang begitu besar yang ditunjukkan oleh kesetiaan sesama kita.
Karena itu, tidak ada alasan bagi manusia untuk menuduh Tuhan tidak peduli terhadap hidup ini. Tuduhan dilakukan oleh mereka yang kurang percaya kepada Tuhan. Orang-orang yang kurang percaya biasanya mempertanyakan kebaikan, cinta dan peranan Tuhan dalam hidupnya.
Sebagai orang beriman, kita mesti yakin bahwa Tuhan tetap peduli terhadap hidup kita melalui berbagai cara. Tuhan tidak kehabisan cara untuk mencintai kita. Mari kita menyerahkan seluruh hidup kita ke dalam kuasa Tuhan. Dengan demikian, kita dapat mengalami sukacita dan damai bersama Tuhan. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
608
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.