Weker itu berisik
menit ke-22, pukul 03.00
kota masih terlelap dingin
seorang tua renta mengaduh-aduh
menggenggam kemelut duka
Weker itu terus berdetak
pukul 06.00 lewat 6 pagi
potret itu berderap maju
langkahnya bimbang,
entah akan menerima sedekah?
Frans de Sales, SCJ
24 Mei 1984
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.