Konon, seorang pemimpin suku Indian di Amerika Serikat yang tinggal di kaki gunung hampir meninggal dunia. Pemimpin itu memanggil ketiga putranya. Ia berkata kepada mereka, “Saya hampir mati dan salah seorang di antara kamu akan menggantikan saya sebagai kepala suku. Saya menghendaki agar masing-masing kamu mendaki gunung suci kita dan membawa dari sana sesuatu yang sangat indah. Yang membawa hadiah yang paling indah, dia itulah yang cocok untuk menggantikan saya.”
Beberapa hari kemudian ketiga anak itu kembali. Yang pertama membawa sekuntum bunga yang luar biasa indah. Yang kedua membawa batu yang berwarna-warni dan sangat indah. Yang ketiga pulang dengan tangan kosong. Ia berkata kepada ayahnya, “Ayah, saya tidak membawa apapun pulang dari gunung itu. Tetapi ketika saya berdiri di atas puncak gunung, saya melihat di seberang sana sebuah tanah yang indah penuh dengan padang rumput hijau dan sebuah danau kristal. Saya mempunyai visi ke mana nanti suku kita memperoleh hidup yang lebih baik. Saya sungguh dikuasai oleh apa yang saya lihat dan oleh apa yang sedang saya pikirkan, sehingga saya tidak membawa apa-apa pulang.”
Ayahnya sangat terharu. Ia memandang anak ketiganya dan berkata, “Kaulah yang akan menjadi pemimpin baru dari suku kita, sebab engkau telah membawa pulang sesuatu yang sangat berharga, yaitu visi bagi suatu masa depan yang lebih cerah.”
Banyak orang di jaman kini hidup hanya untuk hari ini. Hidup hanya untuk sesaat. Mereka tidak berpikir bahwa besok masih ada hari yang mesti diperjuangkan. Tidak perlu memperjuangkan hari esok. Karena itu, mereka tidak perlu menabung. Menabung itu tidak berguna, karena toh kita tidak tahu apakah besok kita masih hidup atau tidak. Karena itu, nikmatilah hari ini.
Tentu saja di jaman modern ini pandangan seperti ini sudah tidak laku lagi. Orang mesti memiliki suatu visi masa depan yang baik, agar orang dapat mencapai kebahagiaan dalam hidup. Untuk itu, orang mesti memiliki suatu ketahanan dalam fisik dan spiritual. Mengapa perlu? Karena manusia mudah tergoda oleh kemajuan jaman. Manusia mudah jatuh ke dalam godaan hal-hal duniawi. Manusia mudah membiarkan dirinya dikuasai oleh godan-godaan itu.
Merencanakan hidup untuk masa depan itu mesti menjadi hal yang mutlak dalam hidup kita. Dengan demikian, orang memiliki arah hidup yang jelas. Orang memiliki fokus dalam hidup ini. Ia tidak asal melakukan apa yang dia mau atau dia sukai. Ia tidak asal mengerjakan sesuatu yang sebenarnya tidak berguna bagi dirinya.
Namun tidak berarti bahwa kita mendahului Tuhan. Tuhan telah memberi kita kemampuan, bakat-bakat untuk mengembangkan diri kita. Maka kiranya Tuhan tidak merasa didahului, kalau kita membuat suatu rencana bagi hidup kita di masa depan. Justru Tuhan akan merasa senang melihat ciptaanNya begitu kreatif dalam mengembangkan diri.
Setiap hari kita memperoleh banyak hal baik bagi hidup kita. Karena itu, kita syukuri kebaikan Tuhan atas diri kita. Kita persembahkan kepadaNya niat, rencana kita agar masa depan kita bersinar cerah. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.
Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com
340
Bagikan
Beberapa hari kemudian ketiga anak itu kembali. Yang pertama membawa sekuntum bunga yang luar biasa indah. Yang kedua membawa batu yang berwarna-warni dan sangat indah. Yang ketiga pulang dengan tangan kosong. Ia berkata kepada ayahnya, “Ayah, saya tidak membawa apapun pulang dari gunung itu. Tetapi ketika saya berdiri di atas puncak gunung, saya melihat di seberang sana sebuah tanah yang indah penuh dengan padang rumput hijau dan sebuah danau kristal. Saya mempunyai visi ke mana nanti suku kita memperoleh hidup yang lebih baik. Saya sungguh dikuasai oleh apa yang saya lihat dan oleh apa yang sedang saya pikirkan, sehingga saya tidak membawa apa-apa pulang.”
Ayahnya sangat terharu. Ia memandang anak ketiganya dan berkata, “Kaulah yang akan menjadi pemimpin baru dari suku kita, sebab engkau telah membawa pulang sesuatu yang sangat berharga, yaitu visi bagi suatu masa depan yang lebih cerah.”
Banyak orang di jaman kini hidup hanya untuk hari ini. Hidup hanya untuk sesaat. Mereka tidak berpikir bahwa besok masih ada hari yang mesti diperjuangkan. Tidak perlu memperjuangkan hari esok. Karena itu, mereka tidak perlu menabung. Menabung itu tidak berguna, karena toh kita tidak tahu apakah besok kita masih hidup atau tidak. Karena itu, nikmatilah hari ini.
Tentu saja di jaman modern ini pandangan seperti ini sudah tidak laku lagi. Orang mesti memiliki suatu visi masa depan yang baik, agar orang dapat mencapai kebahagiaan dalam hidup. Untuk itu, orang mesti memiliki suatu ketahanan dalam fisik dan spiritual. Mengapa perlu? Karena manusia mudah tergoda oleh kemajuan jaman. Manusia mudah jatuh ke dalam godaan hal-hal duniawi. Manusia mudah membiarkan dirinya dikuasai oleh godan-godaan itu.
Merencanakan hidup untuk masa depan itu mesti menjadi hal yang mutlak dalam hidup kita. Dengan demikian, orang memiliki arah hidup yang jelas. Orang memiliki fokus dalam hidup ini. Ia tidak asal melakukan apa yang dia mau atau dia sukai. Ia tidak asal mengerjakan sesuatu yang sebenarnya tidak berguna bagi dirinya.
Namun tidak berarti bahwa kita mendahului Tuhan. Tuhan telah memberi kita kemampuan, bakat-bakat untuk mengembangkan diri kita. Maka kiranya Tuhan tidak merasa didahului, kalau kita membuat suatu rencana bagi hidup kita di masa depan. Justru Tuhan akan merasa senang melihat ciptaanNya begitu kreatif dalam mengembangkan diri.
Setiap hari kita memperoleh banyak hal baik bagi hidup kita. Karena itu, kita syukuri kebaikan Tuhan atas diri kita. Kita persembahkan kepadaNya niat, rencana kita agar masa depan kita bersinar cerah. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.
Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com
340
Bagikan
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.