Pages

02 Maret 2010

Ketika Tuhan Mengatakan Tidak

Seorang gadis kecil sangat senang akan bonekanya. Pada suatu hari, karena kurang hati-hati, boneka itu terjatuh dan pecah berkeping-keping. Saudaranya yang melihat hal itu tertawa terbahak-bahak. Gadis kecil itu berkata kepada saudaranya, “Tertawalah sepuasmu. Tetapi saya akan berdoa, supaya Tuhan dapat memperbaiki boneka saya.”

Mendengar kata-katanya, saudaranya malah tambah mengejeknya. Ia berkata, “Tuhan tidak akan memenuhi permohonanmu.”

Gadis itu menjawab dengan penuh keyakinan, “Mari kita bertaruh. Tuhan akan menjawab permohonanku!”

Gadis kecil itu mulai berdoa, sedangkan saudaranya keluar rumah untuk bermain. Beberapa jam lagi saudaranya masuk lagi ke dalam rumah. Ia melihat boneka itu masih tetap berkeping-keping. Lantas ia berkata, “Tampaknya engkau kalah taruhan. Tuhan sama sekali tidak menjawab doamu. Jadi bagaimana?”

Dengan penuh keyakinan, gadis itu menjawab, “Tuhan menjawab doa saya. Tetapi Dia mengatakan tidak.”

Sering kali kita berdoa kepada Tuhan dengan pikiran bahwa doa kita mesti dikabulkan. Kita memaksa Tuhan untuk mengabulkan permohonan-permohonan kita yang bahkan tidak masuk akal. Karena itu, kita menjadi kurang beriman lagi kepada Tuhan gara-gara doa yang tidak terkabulkan itu. Kita menuduh Tuhan tidak peduli terhadap doa-doa kita. Kita menuduh Tuhan pilih kasih. Kepada yang lain dikabulkan doanya, tetapi kenapa doa-doa kita tidak dikabulkan. Kita merasa Tuhan tidak adil kepada kita.

Sebenarnya doa yang baik adalah menyerahkan seluruh permohonan kita kepada Tuhan dan kita membiarkan Tuhan mengabulkan atau tidak permohonan kita itu. Terserah Tuhan. Karena itulah kebebasan dari Tuhan apakah mau mengabulkan permohonan kita atau menolak mengabulkan permohonan kita. Kita hanya mempercayakan seluruh permohonan kita kepadaNya. Kalau Tuhan mengabulkan permohonan kita, ya syukur. Kalau tidak pun, syukur.

Karena itu, doa orang beriman itu suatu doa pasrah. Namun orang beriman juga menaruh pengharapan kepada Tuhan yang telah memberikan kehidupan ini kepadanya. Mengapa orang mesti memiliki pengharapan? Karena kita tidak tahu apa yang Tuhan mau buat untuk kita. Kita masuk dalam alam misteri Allah. Maka yang kita buat adalah berharap kepadaNya dengan penuh iman. Biarlah Dia mendengarkan dan mengabulkan permohonan kita.

Setiap hari ini kita telah mengalami berbagai kebaikan dari Tuhan. Mungkin itu merupakan suatu pengabulan atas doa-doa permohonan yang kita panjatkan kepadaNya. Kita mengalami betapa Tuhan begitu baik kepada kita. Ia mengasihi kita melalui orang-orang yang ada di sekitar kita. Tuhan senantiasa memperhatikan kita melalui sahabat-sahabat, saudara-saudara di sekitar kita.

Karena itu, kita bersyukur atas kasih karunia Tuhan itu. Kita membiarkan Tuhan terlibat dalam seluruh hidup kita melalui orang-orang di sekitar kita. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com

338
Bagikan

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.