Pages

29 Oktober 2009

Berusaha untuk Hidup Jujur

Ada seorang miskin yang punya keinginan untuk menjadi orang kaya. Untuk mewujudkan mimpinya itu, ia mengambil pakaian dan segala perlengkapan lainnya lalu pergi ke kota. Ia berpikir, di kota ia akan dengan mudah menjadi orang kaya. Tinggal di desa lebih banyak buntungnya daripada untung.

Dia menjelajahi seluruh kota dan bertanya bagaimana caranya menjadi orang kaya. Berbagai ragam jawaban ia temukan. Misalnya, menjadi orang kaya itu orang mesti bekerja keras. Orang tidak begitu saja menjadi orang kaya. Tidak ada cara instant menjadi orang kaya.

Ia berkata dalam hati, “Saya ingin menjadi orang kaya dalam waktu yang singkat. Mengapa tidak bisa?”

Tiba-tiba ia mendapati seseorang yang membawa banyak emas yang secara tidak sengaja jatuh ke dalam selokan. Ia berpikir dalam hati bahwa itulah kesempatan baginya untuk menjadi orang kaya mendadak. Karena itu, ia segera saja mengambil beberapa batang emas dari selokan itu. Kemudian ia mengambil langkah seribu.

Namun banyak orang yang berdiri di sekitar selokan itu segera menangkapnya. Salah seorang menghardiknya, “Bagaimana mungkin kamu mau mengambil emas-emas itu dan melarikan diri? Padahal banyak orang berkerumun di sini untuk menolong orang yang jatuh itu.”

Orang miskin itu menjawab, “Aku hanya melihat emas. Aku tidak melihat orang banyak itu.”

Banyak orang tersilau oleh harta kekayaan. Harta itu memang selalu menggoda. Karena itu, orang tidak peduli bahwa harta itu mempunyai pemilik. Orang tidak boleh mengambil milik orang lain bagi dirinya sendiri. Harta yang menggoda itu bisa menjerumuskan banyak orang ke dalam penjara.

Akhir-akhir ini Komisi Pemberantasan Korupsi sedang giat-giatnya memburu para koruptor. Salah satu kasus adalah penggeledahan di ruangan para anggota DPR. Ditengarai ada anggota wakil rakyat yang terlibat dalam penggelapan dana penghijauan dan pengalihfungsian hutan mangrove di Tanjung Api-api, Sumatera Selatan.

Keinginan untuk menjadi orang kaya secara mendadak telah mendorong usaha-usaha untuk penggelapan dana itu. Padahal dana itu sudah disiapkan oleh negara untuk kehidupan bersama. Hutan yang mau ditanam itu bukan hanya untuk sekelompok orang. Tetapi untuk kehidupan begitu banyak orang di dunia ini.

Sebagai orang beriman tentu kita ingin hidup secara wajar. Kalau kita menjadi kaya, hal itu bukan karena perbuatan tangan kita yang kotor. Tetapi lebih sebagai suatu usaha keras yang halal yang kita raih untuk kehidupan kita.

Karena itu, mari kita berusaha untuk hidup jujur. Kejujuran itu akan membuat hidup kita menjadi damai dan tenteram. Kita akan menemukan hidup yang bahagia, meski harta kita sedikit. Meski kita tidak kaya harta, namun kehidupan yang jujur memberikan kita kekayaan rohani. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

210

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.