Pages

11 November 2009

Berani Menyesuaikan Diri

Suatu hari seorang lelaki jatuh ke dalam sungai yang dalam. Arus sungai itu pun sangat deras, sehingga menyeret orang itu. Lelaki itu berada dalam bahaya besar, karena sebentar lagi ia akan jatuh ke dalam air terjun yang sangat tinggi di ujung sungai itu. Jiwanya tak akan bisa ditolong.

Orang-orang yang melihat kejadian itu sangat kuatir akan keselamatan lelaki itu. Namun mereka tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkannya. Tidak ada peralatan yang memadai untuk menolongnya. Orang pun tidak akan kuat melawan arus sungai yang deras untuk menyelamatkan lelaki malang itu.

Namun suatu keajaiban terjadi. Lelaki itu dapat selamat. Bahkan dia keluar dari bawah air terjun itu tanpa luka sedikit pun. Orang-orang di sekitar tempat itu heran, bagaimana ia bisa selamat.

Ketika ditanya, lelaki itu menjawab, “Saya menyesuaikan diri dengan air dan bukan air yang menyesuaikan diri dengan saya. Tanpa berpikir, saya membiarkan diri dibentuk oleh air itu. Saya jatuh dalam pusaran air, keluar lagi bersama pusaran air. Itulah rahasia bagaimana saya bisa selamat.”

Semua orang yang mendengarnya terkagum-kagum. Mereka tidak menyangka, kalau ia dapat selamat dari marabahaya itu.

Menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar itu sangat penting dalam hidup ini. Bagaimana pun orang yang berhasil dalam hidup itu biasanya orang-orang yang mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Artinya, orang seperti ini mampu menerima pengaruh dari luar dirinya. Orang ini mampu juga mempengaruhi lingkungan di luar dirinya.

Menyesuaikan diri tidak berarti mengikuti begitu saja arus jaman. Orang yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya itu biasanya bersikap kritis juga terhadap lingkungannya. Ia tidak begitu saja menerima pengaruh dari luar dirinya. Ia menggunakan pengaruh dari luar dirinya untuk menemukan jurus-jurus yang ampuh bagi kemajuan dirinya.

Sebagai orang beriman, usaha kita untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitar berarti kita mau menerima hal-hal baik yang ada dalam diri sesama kita. Dengan demikian, kita dapat menemukan hidup yang lebih baik. Kita dapat meneruskan perjuangan kita untuk hidup yang lebih baik.

Untuk itu, mari kita berani masuk dalam arus jaman kehidupan ini. Kita masuk ke dalam arus jaman untuk mengubah yang kurang baik. Kita masuk ke dalam arus jaman untuk meluruskan yang tidak benar. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

224

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.