Suatu ketika Daiju mengunjungi guru Baso di Cina. Ketika mereka bertemu, Baso bertanya, "Kamu sedang mencari apa?"
Tanpa pikir panjang, Daiju menjawab, “Pencerahan.”
Baso agak bingung mendengar jawaban Daiju. Lantas ia berkata, “Kamu sudah memiliki mutiara dalam rumahmu. Mengapa kamu mencari lagi sesuatu di luar?"
Daiju tidak bisa mengerti. Dia tidak bisa menangkap kata-kata Baso dengan baik dan jelas. Jadi ia bertanya, “Di manakah mutiara itu?”
Sambil tersenyum, Baso menjawab, “Apa yang kamu tanyakan itu adalah mutiara itu.”
Seketika itu juga, Daiju mendapatkan pencerahan. Sejak saat itu dia mengajak teman-temannya untuk membuka mata mereka guna melihat mutiara dalam rumah mereka masing-masing dan menggunakan mutiara itu. Ternyata ada begitu banyak mutiara bertebaran di dalam rumah mereka. Mutiara-mutiara itu mesti digunakan untuk kebahagiaan mereka.
Kita seringkali bingung akan diri kita sendiri. Kaum remaja yang sedang tumbuh biasanya masih belum punya pegangan yang pasti. Mereka masih meraba-raba tentang kemampuan-kemampuan mereka. Mereka mudah sekali tergoda oleh sesuatu yang ada di luar diri mereka. Karena itu, mereka mudah sekali mengikuti trend yang ada. Mereka suka mengikuti mode yang sedang berkembang.
Seolah-olah sesuatu yang ada di luar diri mereka itulah yang mesti mereka kejar dan dapatkan. Kisah tadi mau mengatakan kepada kita bahwa dalam diri kita tersedia mutiara-mutiara indah yang mesti kita temukan dan kembangkan. Mutiara-mutiara itu sangat berguna bagi kehidupan kita.
Kalau mutiara-mutiara berharga ini sudah kita temukan, kita mesti mulai mengolahnya menjadi sesuatu yang berguna untuk kehidupan kita. Ada orang yang tidak peduli dengan kemampuan-kemampuan yang ada dalam dirinya. Mereka biarkan begitu saja, sehingga mati dan tak berguna bagi hidup mereka. Tentu hal seperti ini sangat kita sayangkan. Mutiara-mutiara berupa kemampuan-kemampuan itu mesti diolah dan dikembangkan sebaik mungkin. Dengan demikian menjadi sesuatu yang berharga bagi hidup kita.
Sebagai orang beriman, kita tidak ingin mutiara-mutiara itu lenyap begitu saja dari diri kita. Kita ingin agar mutiara-mutiara itu menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai bagi perjalanan hidup kita. Karena itu, kita mesti mengolah dan mengembangkannya menjadi sesuatu yang berguna untuk hidup kita.
Orang beriman itu orang yang tidak mau membiarkan kemampuan-kemampuan dalam dirinya berlalu begitu saja. Orang beriman itu selalu mau berusaha untuk mengembangkan kemampuan-kemampuannya. Dengan demikian, ia dapat menghayati imannya dalam hidup yang nyata.
Mari kita berusaha sekuat tenaga untuk mengolah dan mengembangkan mutiara-mutiara indah di dalam diri kita. Jangan biarkan mutiara-mutiara itu menjadi karat dan tak berguna. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.
230
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.