Seorang petani karet diejek oleh teman-temannya. Pasalnya, lima meter kiri dan kanan kebun yang seluas lima hektar itu ia tanami pohon-pohon yang tidak langsung memberi hasil baginya. Mereka menganggapnya bodoh, karena tanah seluas itu bisa ditanami pohon-pohon karet. Bagi mereka, setiap kali panen pasti dapat beberapa ratus kilogram getah karet.
Namun petani karet itu tidak bergeming. Apalagi di tengah-tengah kebunnya mengalir sungai kecil. Ia ingin agar sungai itu tetap berair kapan saja. Diharapkan di musim kemarau yang panjang, sungai itu tetap mengalir. Tidak kering seperti sungai-sungai lain.
Benar saja. Pada musim kemarau dua tahun lalu sungai kecil itu terus-menerus mengalirkan air yang jernih. Tetangga-tetangganya menggunakan air sungai kecil itu untuk segala kebutuhan mereka. Ia tersenyum ketika orang-orang yang dulu mengejeknya datang untuk mengambil air di kebunnya. Yang ia tunjukkan kepada mereka adalah bukti bahwa pelestarian hutan itu sangat berguna bagi kehidupan manusia. Tanpa air yang bersih, hidup manusia akan mengalami berbagai kesulitan.
Petani karet itu peduli terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Lingkungan yang baik dan segar akan memberikan kenyamanan bagi hidup manusia. Petani karet itu berhasil meyakinkan sesamanya bahwa kelestarian lingkungan hidup itu sangat penting bagi hidup manusia.
Beberapa waktu lalu kita sudah diingatkan akan pemanasan global. Pemanasan itu terjadi karena bumi yang kita huni ini sudah habis hutannya. Lebih dari separuh hutan yang melindungi bumi ini sudah ditebang untuk kebutuhan manusia. Es di kutub utara dan selatan mulai mencari secara besar-besaran.
Sementara itu, kesadaran untuk melestarikan alam yang dirusak itu sangat rendah. Kita bisa lihat di lingkungan sekitar kita. Banyak sampah bergelimangan di mana-mana. Pembakaran hutan terus terjadi. Banjir terjadi di banyak wilayah di negeri kita ini. Di Palembang, misalnya, hujan deras yang turun satu jam saja sudah menyebabkan air tergenang di banyak tempat. Lama-kelamaan bumi ini menjadi tempat yang tidak nyaman untuk dihuni manusia.
Karena itu, apa yang mesti kita buat untuk menjadikan bumi kita tempat yang nyaman bagi hidup manusia? Petani karet dalam kisah tadi sudah berhasil mengatasi kekeringan di kebunnya dengan menanam pohon-pohon yang dapat menyimpan air untuk musim kemarau. Kita bisa buat sesuatu yang lebih dengan menanam tanaman di sekitar rumah kita. Tanaman-tanaman itu dapat melindungi kita dari panas terik. Syukur-syukur tanaman-tanaman itu dapat mencegah banjir yang sering mengancam kehidupan manusia.
Mari kita berusaha untuk melestarikan alam yang ada di sekitar kita. Untuk itu, dibutuhkan kesadaran bahwa alam lingkungan ini merupakan bagian dari hidup manusia. Membabat hutan secara serampangan akan membawa akibat negatif terhadap kehidupan manusia. **
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.
242
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.