21 November 2009
Makna Kerja
Kini banyak pekerjaan yang dapat dilakukan oleh perempuan. Di jaman dulu, kaum perempuan sangat dibatasi dalam hal pekerjaan. Ada pekerjaan-pekerjaan yang hanya dilakukan oleh kaum lelaki, misalnya memanjat pohon, menjadi sopir atau menjadi pekerja kasar. Pekerjaan seperti itu tidak boleh dilakukan oleh kaum perempuan. Bahkan dulu menjadi pemimpin dalam masyarakat pun hanya dilakukan oleh kaum laki-laki.
Namun dengan munculnya emansipasi wanita, kaum perempuan mendapat tempat yang lebih banyak dalam kehidupan bermasyarakat. Mereka boleh menjadi kepala desa, camat, bupati, gubernur bahkan presiden. Mereka juga bisa menjadi penunggang kuda yang handal. Mereka dapat menjadi pelaut yang gesit.
Bagi kaum perempuan, bekerja bukan saja untuk pekerjaan itu. Bekerja merupakan suatu panggilan untuk mengekspresikan kasih kepada sesama. Dengan bekerja, kaum perempuan dapat membantu meningkatkan pendapatan ekonomi bagi keluarga. Kaum perempuan mengungkapkan kasih yang nyata kepada keluarganya.
Ada orang yang bekerja karena butuh penghasilan untuk kelangsungan hidupnya dan hidup orang lain. Baginya, pekerjaan merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari. Ada juga yang menganggap pekerjaan sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri. Siapa dirinya itu tampak dalam pekerjaannya. Dengan pekerjaan itu orang dapat menemukan pribadinya secara utuh.
Karena itu, orang yang tidak mau bekerja sebenarnya tidak menemukan identitas dirinya yang sesungguhnya. Ia belum penuh sebagai manusia. Karena pada hakekatnya manusia itu hidup dilingkupi oleh kegiatan-kegiatan. Bekerja itu bagian dari iman. Bekerja itu seni beribadah dengan cara yang lain. Melalui bekerja orang menghayati imannya dalam hidup sehari-hari.
Tuhan mengajarkan bahwa pekerjaan, tentu saja pekerjaan yang layak dan pantas, merupakan sarana untuk memberi kesaksian akan kasih Tuhan kepada manusia. Sebagai orang beriman, pekerjaan kita merupakan wujud nyata kita mengasihi Tuhan dan sesama. Orang yang kurang mengasihi Tuhan dan sesama itu biasanya tidak peduli dengan pekerjaan. Ia juga tidak peduli dengan dirinya sendiri. Ia merasa bahwa dirinya itu tidak berarti bagi orang lain.
Karena itu, mari kita terus-menerus bekerja selama kita masih diberi hidup dalam dunia ini. Kita mau mengungkapkan kasih kita kepada Tuhan dan sesama. Tanpa bekerja, kita hanyalah robot yang tidak berguna. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.
237
Label:
makna kerja
"Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora Palembang pada pukul 23.00 bagi yang tinggal di Palembang dan sekitarnya. " Bagikan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.