Suatu hari saya menemukan empat kalimat yang menarik bunyinya. Pertama, ini adalah impian seorang seniman. Kedua, untuk menerima inspirasi dalam mencipta. Ketiga, untuk membagikan kreasinya kepada sesama. Keempat, untuk mendukung secara total dalam proses.
Saya agak bingung dengan makna dari keempat kalimat ini. Saya berusaha untuk menelusuri makna dari masing-masing kalimat ini. Setelah lama mencari maknanya, saya menemukan bahwa sebuah kreasi seni itu membutuhkan suatu mimpi. Namun mimpi akan tinggal mimpi kalau tidak direalisasikan dalam suatu karya. Karena itu, seorang seniman yang punya mimpi untuk membuat lukisan mesti mulai menggoreskan kuas di atas kanvas.
Soalnya, bagaimana seorang seniman mulai mengerjakan kreasinya? Ternyata ia mengawalinya dengan dengan inspirasi. Inspirasi ini memanggil seniman itu untuk memulai kreasinya. Tangan seorang seniman lukis akan mengikuti inspirasi yang ada dalam benaknya.
Setelah suatu karya dilahirkan, sebuah lukisan tidak hanya dipajang untuk diri sendiri. Tetapi lukisan itu akan diperlihatkan kepada orang lain. Dengan demikian lukisan itu dapat dinikmati oleh orang lain. Hasil karya itu pun dapat dinilai oleh orang lain. Lukisan itu dikritik oleh orang lain. Kritikan yang disampaikan itu justru memberikan dukungan kepada seniman untuk melakukan kreasi-kreasi yang lebih unggul lagi. Lukisan itu menjadi suatu karya yang mampu membangkitkan semangat hidup banyak orang.
Hidup manusia itu mesti dimaknai secara mendalam. Kita hidup bukan sekedar hidup. Hidup ini memiliki tujuan yang mesti digapai. Untuk menggapai tujuan itu, orang mesti merancang hidupnya itu sendiri. Orang tidak bisa hanya duduk manis sambil menantikan bintang jatuh dari langit.
Setiap manusia itu seniman yang senantiasa melukis tentang sejarah hidupnya. Ke mana arah hidup seseorang itu ditentukan oleh bagaimana ia menggunakan tangannya untuk melukis hidupnya.
Ada orang yang merasa bosan dengan hidupnya. Ia mudah sekali merasa capek. Ia tidak bergairah atas hidupnya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini terjadi karena orang tidak memiliki tujuan hidup. Ia hidup, tetapi tidak memiliki semangat. Ia tidak mampu menggunakan inspirasi yang mendatangi benaknya. Ia membiarkan inspirasi itu berlalu begitu saja. Tentu sangat disayangkan kalau ada orang yang hidup, tetapi tidak memiliki gairah.
Orang beriman mesti percaya bahwa setiap saat Tuhan selalu memberikan inspirasi yang terbaik bagi hidup kita. Kasih Tuhan kepada kita menjadi inspirasi yang dapat kita gunakan untuk memajukan hidup kita. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.
240
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.