Pages

31 Oktober 2010

Tuhan Mengasihi Orang Berdosa


Apa yang Anda rasakan ketika Anda melakukan dosa dan kesalahan? Pasti Anda merasa cemas. Anda takut ketahuan. Anda merasa bersalah terhadap Tuhan dan sesama. Namun sadarkan Anda bahwa Tuhann begitu mencintai Anda yang berdosa?

Dalam kehidupan sehari-hari manusia dihadapkan pada persoalan hidup. Persoalan hidup tersebut berbeda-beda. Cara menyelesaikannya pun berbeda-beda. Ada juga sebagian orang yang mau menyelesaikan persoalan hidupnya dengan cara yang berkenan kepada Tuhan. Mereka tidak mengandalkan kekuatannya sendiri, melainkan berusaha dan menyerahkan semuanya kepada Allah.

Tetapi ada juga sebagian orang yang hanya mengandalkan kekuatannya sendiri, tanpa melibatkan Tuhan dalam hidupnya. Tetapi cara seperti ini sering menemui jalan buntu. Orang menjadi panik. Orang lalu menuduh Tuhan tidak peduli terhadap hidup mereka.

Kita adalah manusia yang terbatas. Dalam situasi seperti ini, sikap mengandalkan Tuhan sangat diperlukan. Sikap ini akan membantu kita menghadapi setiap persoalan hidup dengan cara yang benar. Tetapi jika suatu saat kita jatuh ke dalam dosa, hendaknya kita berani meninggalkan dosa itu dan kembali kepada Tuhan.

Memang, Tuhan membenci dosa. Tetapi Ia sangat mengasihi orang berdosa. Ia menginginkan keselamatan umat manusia. Ia ingin agar kita mau kembali kepada-Nya. Tentu saja bukan suatu hal yang mudah untuk mengubah cara hidup kita. Tetapi suatu kemauan akan membantu kita untuk mengubahnya.

Kita memang tidak mampu, tetapi Tuhan yang akan memampukan kita. Selain penyerahan diri yang tulus, sebagai orang beriman kita dituntut untuk berkorban. Penyerahan yang disertai pengorbanan akan membuahkan hasil yang berlimpah.

Sahabat, Tuhan senantiasa mengasihi orang yang berdosa. Itulah keyakinan kita. Tuhan tidak mempedulikan kehidupan lama kita. Yang terpenting bagi Tuhan adalah kemauan kita untuk berubah menjadi lebih baik, sehingga hidup kita akan bermakna bagi Tuhan dan sesama.

Kalau kita mau bertobat, pertobatan itu tidak hanya di bibir. Janji untuk bertobat itu mesti dilaksanakan dalam hidup yang nyata. Kalau Anda seorang koruptor, pertobatan Anda mesti ditunjukkan dengan mengembalikan hasil korupsi itu kepada negara. Kalau Anda lakukan itu, Anda akan menjadi orang yang bebas. Hati Anda tidak perlu dikejar-kejar oleh rasa takut dann cemas. Anda tidak perlu lagi berbohong dalam melakukan tugas-tugas Anda.

Ada banyak orang merasa bahwa Tuhan akan memberikan hukuman yang seberat-beratnya kepada orang yang melakukan banyak dosa. Mereka beranggapan bahwa Tuhan itu sebagai seorang hakim yang kejam yang selalu menjebloskan para penjahat ke dalam penjara. Karena itu, orang merasa sangat takut kepada Tuhan. Orang yang berdosa tidak berani dekat dengan Tuhan.

Anggapan seperti itu tidak benar. Yang mesti dilakukan oleh orang beriman adalah datang kepada Tuhan. Meski dosa itu banyak dan bertumpuk-tumpuk, kalau orang mau mengakui kesalahan dan mohon ampun, Tuhan akan mengampuninya. Yang penting dengan niat baik, kita mau melepaskan dosa-dosa itu. Kita meninggalkan dosa-dosa itu karena kita lebih mengasihi Tuhan dan sesama. Mari kita berusaha untuk hidup baik di hadapan Tuhan dan sesama. Dengan demikian, kedamaian menjadi bagian dari hidup kita. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 20.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com

540

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.