Pages

04 November 2010

Menyampaikan Pesan Damai kepada Sesama

Suatu hari seorang pekerja bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Ketika ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada di bawah, ia berteriak-teriak. Namun temannya tidak bisa mendengar suaranya, karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja.

Ia tidak kehilangan akal. Ia merogoh saku celananya dan mendapatkan beberapa uang logam. Ia mengambil satu keping uang logam lalu melemparkannya di hadapan temannya. Temannya berhenti bekerja saat melihat uang logam itu. Lantas ia mengambilnya dan memasukkan ke dalam sakunya. Ia mulai bekerja lagi. Usaha ini tidak mengundang temannya untuk melihat ke atas. Lalu ia mencoba sekali lagi. Tetapi terjadi hal yang sama. Yang ia inginkan adalah temannya memandang ke atas untuk mendapatkan pesan darinya. Hal itu tidak terjadi.

Ia tidak kehilangan akal. Tiba-tiba ia mendapat ide baru. Ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya ke arah orang itu. Batu itu tepat mengenai kepala temannya. Karena merasa sakit, temannya menengadah ke atas. Segera ia menjatuhkan catatan yang berisi pesan kepada temannya itu. Kali ini ia berhasil.

Sahabat, suatu pesan dapat disampaikan dengan berbagai cara. Tujuannya agar orang mendapat pesan itu dengan baik dan melaksanakan isi pesan itu. Untuk itu, orang mesti punya berbagai cara untuk menyampaikan pesan itu. Orang tidak bisa hanya berhenti pada satu cara. Kalau satu cara tidak bisa berhasil, orang mesti mencoba cara yang lain.

Kisah tadi mau mengatakan kepada kita bahwa setiap usaha untuk menyampaikan pesan itu mesti dilakukan berkali-kali. Tidak cukup hanya sekali saja. Caranya pun tidak hanya sekali, tetapi beberapa kali. Orang yang tidak putus asa akan memperoleh hasil yang memadai untuk usaha-usahanya.

Dalam hidup sahari-hari kita berjumpa dengan berbagai persoalan. Pertanyaannya, apakah kita berhenti pada persoalan itu? Atau kita mencoba untuk menyelesaikan persoalan itu dengan kehendak yang baik? Lantas kalau ada kendala-kendala yang dihadapi, apakah kita akan berhenti? Atau kita mencari cara-cara yang efektif untuk menyelesaikan persoalan-persoalan itu?

Sebagai orang beriman, kita mesti tetap berusaha untuk mencari cara-cara yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan. Ada berbagai pesan yang indah dan menarik yang dibutuhkan oleh banyak orang. Soalnya adalah pesan-pesan itu sering tidak sampai kepada manusia. Ada orang yang enggan membagikan pesan-pesan yang damai dan sejuk bagi sesamanya.

Sekarang ada begitu banyak cara untuk menyampaikan pesan itu. Tampaknya cara-cara itu tidak terbatas. Dunia kita yang dikuasai oleh teknologi informasi ini membantu kita untuk menyampaikan pesan-pesan yang damai bagi sesama. Karena itu, mari kita berusaha untuk senantiasa menyampaikan pesan-pesan damai kepada sesama. Dengan demikian, damai senantiasa menjadi bagian dari hidup kita. Tuhan senantiasa menyertai kita dengan damaiNya. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 20.55 WIB.

Juga bisa dibaca di: http://inspirasi-renunganpagi.blogspot.com

5

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.