Pages

26 November 2010

Mencari dan Menemukan Tuhan yang Hilang


Suatu malam seorang perempuan pengusaha yang cantik kehilangan sebuah giwang yang mahal harganya. Ia hendak memakai giwang itu untuk datang ke suatu pesta para pengusaha. Ia pusing tujuh keliling. Ia berusaha untuk mengingat-ingat ke mana saja ia memakai giwang tersebut. Mungkin giwang itu telah jatuh di tempat lain. Namun seingat dia, giwang itu tidak pernah jatuh dari telinganya. Setiap kali ia pulang dari suatu pesta dengan mengenakan giwang itu, ia selalu melepaskannya dan menempatkannya di tempatnya semula.

Dalam kebingungan itu, ia mengambil sapu. Ia menyapu lantai kamarnya. Tidak cukup dengan lampu kamar yang ada, ia menyalakan sebuah lilin. Ia mencari ke sudut-sudut kamarnya, barangkali giwang kesayangannya ada di sana.

Setelah beberapa lama mencari dengan hiasan keringat di wajahnya, ia menemukan giwang tersebut. Sebuah giwang yang mahal harganya terbuat dari emas murni 24 karat. Ia sangat bersukacita. Ia menggenggam giwang itu erat-erat. Yang hilang telah ia temukan kembali. Lantas ia pun mengenakannya di telinganya, menambah anggun penampilannya. Ia siap untuk menghadiri pesta para pengusaha dengan penuh percaya diri.

Sahabat, hal yang sangat penting dalam hidup manusia biasanya mendapatkan perhatian yang utama. Kalau hal itu hilang, orang bisa mengalami stress. Orang dapat mengalami suatu kekosongan dalam hidupnya. Orang akan bingung. Karena itu, orang berusaha mati-matian untuk menemukannya kembali. Berbagai cara dilakukan yang penting hal yang sangat penting dan berharga itu dapat ditemukan kembali.

Kisah tadi mau mengatakan kepada kita bahwa perempuan itu memusatkan perhatiannya pada giwang kesayangannya. Ia tidak mau giwang itu hilang lenyap dari dirinya. Giwang itu telah menjadi bagian dari hidup dan dirinya sendiri. Karena itu, hal yang sangat berharga itu tidak boleh hilang. Ia berusaha mati-matian untuk menemukannya kembali. Ia berusaha dengan segenap kekuatannya untuk mendapatkannya kembali.

Pernahkah Anda kehilangan hal yang sangat berharga dari diri Anda? Tentu saja Anda pernah kehilangan hal yang sangat berharga dari diri Anda. Mungkin ada dari Anda kehilangan orang-orang yang sangat Anda cintai. Mungkin ada dari Anda yang kehilangan cinta yang tulus. Mungkin ada dari Anda yang kehilangan harta yang tak ternilai harganya. Dalam kondisi seperti itu tentu saja Anda berusaha mati-matian untuk mendapatkan kembali. Anda berusaha sekuat tenaga untuk merebut kembali cinta tulus yang hilang itu. Mengapa? Karena itulah yang menjadi pusat perhatian Anda.

Tetapi pernahkah Anda menyadari bahwa Anda sedang kehilangan Tuhan dalam hidup Anda? Ketika Anda lebih mengutamakan egoisme dan kesombongan diri, saat itulah Tuhan menjauh dari hidup Anda. Ketika Anda lebih memusatkan perhatian Anda untuk merebut harta dan kekuasaan, saat itulah Tuhan hilang dari diri Anda. Tuhan tidak menguasai Anda lagi. Yang berkuasa atas diri Anda adalah egoisme, kesombongan, harta dan kekuasaan.

Karena itu, orang beriman mesti mengutamakan Tuhan dalam hidupnya. Ketika Tuhan menjauh, orang beriman mesti segera mencari dan menemukannya kembali. Orang beriman mesti menjadikan Tuhan pusat dari seluruh hidupnya. Dengan demikian, hidup ini menjadi lebih berharga dan bermakna. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.