Tuhan senantiasa menyayangi umat manusia. Paling tidak ini yang senantiasa menghiasi hidup orang beriman. Tetapi sering hal ini kita lupakan. Di saat kita mengalami derita, kita malahan berjuang sendiri. Lantas kita merasa bahwa Tuhan tidak peduli terhadap hidup kita lagi.
Awal tahun ajaran baru, seorang ibu dibuat pusing tujuh keliling. Pasalnya, ia mesti membayar uang pembangunan untuk tiga orang anaknya yang baru masuk sekolah. Suaminya tidak bisa membantunya lagi, karena sang suami telah meninggalkan ia sendirian. Ibu itu sangat panik. Dari mana ia mendapatkan uang untuk membiayai sekolah anak-anaknya?
Dalam kondisi seperti itu, ia berdoa, "Tuhan, awal tahun ajaran ini saya harus melunasi biaya sekolah anak-anak saya. Bantu saya, Tuhan."
Ia lalu duduk di kursi. Air matanya turun satu satu membasahi wajahnya. Ia juga menahan sakit kepala yang sudah dua minggu dia alami. Ibu ini begitu tertekan oleh situasi hidup keluarganya. Ia tidak ingin ketiga anaknya putus sekolah. Ia ingin mereka meraih sukses dalam hidup dengan memiliki pendidikan yang lebih baik.
Meski mengalami stress, ibu itu tidak putus asa. Ia mau bangkit. Ia mendatangi kakaknya yang seorang pengusaha sukses. Ia menceritakan semua kondisi hidup keluarganya. Sang kakak terharu oleh kisah-kisahnya. Serta merta ia membantu biaya sekolah ketiga keponakannya itu. Tidak hanya itu. Ia juga membantu adiknya dengan modal untuk berjualan di rumah.
“Adik, saya tahu kamu sangat menderita. Kamu mesti menghidupi keluargamu sendirian. Tetapi Tuhan tahu kekuatanmu. Serahkan hidupmu kepada Tuhan,” kata sang kakak.
Ibu itu merasa tenang. Ia tidak perlu panik lagi. Ia boleh mendapatkan bantuan dari Tuhan melalui sang kakak yang baik hati itu. Ia mensyukuri kebaikan Tuhan itu dengan memulai usaha berjualan di rumah. Tahun-tahun pun berlalu. Ibu itu berhasil dalam usahanya. Ketiga anaknya dapat ia sekolahkan dengan baik.
Sahabat, banyak orang begitu mudah kehilangan iman di saat mereka dilanda persoalan-persoalan hidup. Mereka merasa bahwa mereka tidak punya kemampuan untuk bangkit dari persoalan-persoalan hidup. Mereka mudah menyerah pada kenyataan hidup yang runyam. Atau mereka mencari hal-hal gaib lain dengan meninggalkan Tuhan yang mereka imani.
Kisah di atas memberi kita inspirasi bahwa Tuhan senantiasa bekerja dalam kehidupan kita. Tuhan yang mahapengasih dan penyayang itu tidak meninggalkan kita terpuruk dalam susah dan derita hidup kita. Justru melalui berbagai cara Tuhan ingin senantiasa membantu kita. Yang penting adalah kita tetap membuka hati kita bagi bantuan Tuhan atas diri kita.
Memang, tidak gampang kita berserah diri kepada Tuhan. Ada saja berbagai godaan yang membawa kita untuk mengambil jalan pintas dalam hidup ini. Tetapi kita mesti ingat bahwa Tuhan tetap menyayangi kita. Bukankah kita adalah ciptaan-Nya yang paling berharga? Bukankah Tuhan telah menempatkan kita di dunia ini sesuai dengan rencana-Nya sendiri?
Untuk itu, kita mesti yakin bahwa hanya Tuhan yang mampu memberi kita jalan yang terbaik untuk meraih kebahagiaan. Tuhan tahu kekuatan kita. Dia akan turun tangan, ketika kita terjebak dalam persoalan-persoalan hidup. Mari kita serahkan hidup kita kepada Tuhan yang selalu menyayangi kita. Dengan demikian, hidup ini menjadi suatu kesempatan untuk memuliakan nama Tuhan. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales SCJ
Tabloid KOMUNIO/Majalah FIAT
1047
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.