Pages

01 November 2009

Masih Adakah Kejujuran dalam Hidup Ini?


Suatu sore, seorang pemuda datang ke sebuah restoran yang menjual ayam goreng. Ia membeli sembilan potong ayam goreng. Lantas ia membawanya pulang ke rumah untuk dinikmati bersama orangtua dan adik-adiknya.

Ketika membuka bungkusan ayam goreng itu, ia terkejut luar biasa. Ternyata bukan ayam goreng yang ada di dalam bungkusan itu. Tetapi uang sebesar lima juta rupiah. Cepat-cepat pemuda itu membungkus kembali bungkusan itu. Ia segera meninggalkan ruang makan dan kembali ke restoran itu. Pemuda itu mengembalikan uang itu kepada pemilik restoran. Ia meminta ayam goreng yang diinginkannya.

Pemilik restoran itu merasa kagum atas kejujuran pemuda itu. Ia menanyakan nama dan alamatnya. Ia juga mengatakan kepada pemuda itu bahwa ia ingin mengundang wartawan surat kabar dan televisi untuk membuat cerita tentang dirinya. Ia akan menjadi pahlawan, sebuah contoh nilai kejujuran dan moral yang akan mengilhami sesamanya.

Namun pemuda itu menolaknya. Dia berkata, “Orangtua dan adik-adik saya sedang menunggu di rumah. Saya hanya ingin ayam goreng.” Pemilik restoran itu semakin kagum atas sikap rendah hati pemuda itu.

Lantas pemilik restoran itu berkata, “Saya tidak mengerti. Anda adalah satu-satunya pemuda jujur di tengah dunia yang tidak jujur ini. Ini merupakan suatu kesempatan yang baik untuk mengatakan kepada dunia bahwa masih ada orang-orang jujur yang mau bertindak benar.”

Namun pemuda itu tetap pada pendiriannya. Ia tidak mau dipublikasikan. Ia hanya menginginkan ayam goreng.

Kejujuran memang masih menjadi hal langka dalam dunia kita sekarang ini. Begitu sedikit orang yang mau jujur dalam kehidupannya. Begitu mudah orang melakukan manipulasi. Kalau kita berbelanja di warung, penjual masih bertanya tentang berapa yang harus diisi dalam nota kontan. Mengapa? Karena pengalaman sering berbicara bahwa ada pihak-pihak tertentu yang ingin memanipulasi belanjaan.

Bukankah hal seperti ini suatu bentuk penyelewengan? Kisah tadi mau mengajak kita untuk berani bertindak jujur dalam hidup kita. Kejujuran itu akan membantu kita untuk menjadi orang yang baik. Banyak orang jujur memiliki banyak sahabat. Mereka berkenan kepada sesama karena dipercaya untuk melaksanakan sesuatu.

Sebagai orang beriman, kejujuran merupakan hal yang sangat penting dalam hidup ini. Kejujuran membantu kita untuk dapat menghayati iman kita dalam hidup sehari-hari. Iman itu mesti tampak dalam perbuatan nyata.

Karena itu, kita mohon kepada Tuhan agar Dia memberi kekuatan kepada kita untuk mampu berlaku jujur dalam hidup sehari-hari. Tuhan memberkati. **



Frans de Sales, SCJ

NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.

213

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.