Di kota besar, papan reklame yang memancarkan cahaya warna-warni di waktu malam sudah merupakan pemandangan biasa. Suasana malam yang gelap menjadi semarak dan meriah dengan adanya cahaya papan reklame yang mempromosikan berbagai produk. Ada sebuah papan reklame yang mempromosikan perusahaan minyak bumi SHELL. Iklan itu berbunyi: Anda can be sure of SHELL. Iklan itu berusaha meyakinkan konsumen apabila mereka memakai bensin dari merek Shell pasti akan nyaman dan enak dipakai.
Entah mengapa pada suatu malam ada kerusakan pada papan reklame itu tepat pada huruf S. Akibatnya, bunyi iklan itu berubah menjadi: You can be sure of HELL. Artinya, Anda boleh yakin bahwa neraka betul-betul ada!
Suatu malam, seorang pemuda baru saja pulang mabuk-mabukan dan mobilnya berhenti di lampu merah perempatan jalan di mana iklan papan reklame itu berada. Pemuda itu terkejut membaca iklan yang berbunyi, You can be sure of HELL.
Ketika lampu hijau menyala, pemuda itu mengemudikan mobilnya pulang. Namun sepanjang jalan, pikirannya tidak bisa lepas dari iklan yang tadi dibacanya. Sesampai di rumah, ia segera naik ke tempat tidur dan berusaha tidur melupakan iklan tadi. Ternyata tidak bisa! Iklan itu terus-menerus terbayang di mata pemuda ini: Neraka, neraka, neraka, engkau harus tahu neraka itu bukan omong kosong, tetapi betul-betul ada!
Pemuda ini tahu bahwa dirinya adalah orang berdosa dan kalau malam itu ia mati, ia pasti masuk neraka. Maka pagi harinya tanpa pikir panjang lagi, ia mencari seorang imam. Ia meminta bimbingan, agar ia beroleh pengampunan dosa. Ia ingin bertobat.
Manusia hidup dalam dunia yang penuh godaan. Ada orang yang tergoda oleh enaknya minuman keras. Mabuk-mabukan sudah menjadi bagian hidupnya. Orang seperti ini baru sadar, ketika penyakit menyerang dirinya. Ada orang tergoda oleh gemerlap uang, sehingga ia mengejar uang sebanyak-banyaknya. Orang seperti ini tidak peduli apakah usaha itu halal atau tidak halal. Orang seperti ini baru sadar, ketika ia mengalami penderitaan akibat ganasnya uang.
Sebenarnya tawaran dunia berupa godaan-godaan itu netral. Artinya, semua itu tergantung dari manusia itu sendiri. Apakah manusia mau mengambil semua godaan itu atau manusia mau secara selektif menghadapi godaan-godaan itu?
Kisah tadi mau mengingatkan kita bahwa kita perlu hati-hati dalam hidup ini. Ada begitu banyak hal yang tampak baik bagi hidup kita, namun ternyata menyimpan penderitaan bagi hidup manusia itu sendiri. Pemuda yang mabuk dalam kisah di atas disadarkan oleh papan iklan. Ia menyesal atas tingkah lakunya yang mabuk-mabukan. Ia berbalik ke jalan yang benar. Ini salah satu contoh bagaimana manusia mesti hidup dalam dunia ini. Orang mesti memilih yang baik. Orang mesti menolak yang jahat. Memang tidak mudah menolak yang jahat. Tetapi orang mesti berani untuk mengambil sikap. Untuk itu, orang beriman mesti kuat dalam iman. Orang beriman tidak boleh menyerah begitu saja terhadap godaan-godaan. Orang beriman mesti berani menolak kejahatan yang mengganggu hidupnya. **
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.135
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.