Aktris Teri Hatcher mengumpulkan sumbangan sebesar 35.000 dollar AS untuk membantu kaum miskin di Kenya. Pemain film seri televisi The Desperate Housewives ini menyampaikan sumbangan itu di sela-sela kunjungannya ke Nairobi, ibu kota Kenya, selama dua minggu.
Hatcher tidak pergi sendirian ke Kenya. Ia membawa putrinya, Emerson Rose, yang baru berusia sepuluh tahun. Di sana Rose mengikuti sekolah bersama murid-murid setempat. Tentang anaknya, Hatcher yang juga bermain dalam film Spy Kids ini berkata,
”Anak-anak itu begitu bersemangat. Awalnya mereka sempat malu-malu. Mereka tidak mau berbicara langsung dengan saya. Anak-anak itu hanya mau bicara dengan anak saya.”
Perempuan kelahiran Palo Alto, California, Amerika Serikat, 8 Desember 1964, ini sangat terkesan dengan teman-teman sekolah Rose selama di Nairobi. Ia mengatakan bahwa mereka menyayangi anaknya. Rose pun menjalin persahabatan dengan anak-anak di Nairobi. Suatu persahabatan lintas suku bangsa dan negara. Tentu kondisi seperti ini sangat menyenangkan semua pihak.
Tentang pengalamannya selama dua minggu di Nairobi, Hatcher berkata, “Kami kemudian berbicara berbagai hal, dari soal serius seperti matematika sampai hal ramah-tamah. Apa saja hal yang paling kami sukai dalam hidup ini. Kami juga ngobrol tentang olahraga favorit kami masing-masing.”
Pengalaman itu guru yang sangat berharga. Melalui pengalaman itu orang dapat belajar berbagai hal tentang kehidupan ini. Kisah di atas menunjukkan bahwa persahabatan itu dapat dibangun melalui pengalaman hidup bersama. Saling menghargai dapat dibangun, kalau orang mau bergaul dengan sesamanya.
Kunci untuk semua ini adalah keterbukaan hati kepada sesama. Orang yang mampu membuka hatinya terhadap kehadiran sesama akan menimba begitu banyak hal yang indah bagi hidupnya. Orang yang mau menerima kehadiran sesamanya biasanya orang yang mau belajar dari sesamanya itu.
Dari kisah tadi kita belajar bahwa seorang bintang film terkenal tidak segan-segan menimba ilmu dari anak-anak yang miskin di negeri miskin. Baginya, ilmu kehidupan itu dapat ditimba dari mana saja. Yang penting orang mau membuka hati dan dan mau belajar sesuatu yang baru.
Sebagai orang beriman, kita diajak untuk senantiasa mau belajar sesuatu yang baru dari orang lain. Pengalaman hidup bersama orang lain memperkaya hidup kita. Untuk itu, kita mesti membuka hati bagi sesama yang ada di sekitar kita. Tuhan memberkati. **
Frans de Sales, SCJ
NB: Dengarkan Renungan Malam di Radio Sonora (FM 102.6) untuk mereka yang tinggal di Palembang dan sekitarnya, pukul 21.55 WIB.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan mengisi
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.